Bogem Mentah ke Wajah Wasit Warnai Kemenangan PSG
GRESIK, Jawa Pos – Putra Sinar Giri (PSG) membuka peluang promosi ke Liga 2. Itu terjadi setelah tim tersebut meraih kemenangan dramatis 3-2 atas Perseta Tulungagung di Stadion Gelora Joko Samudro (GJS), Gresik, tadi malam.
Kemenangan tersebut untuk sementara membuat PSG menempati posisi runner-up grup timur dengan tiga poin dari dua laga. Dengan jatah tiga tim yang akan promosi, kans PSG untuk naik kasta cukup besar. Di laga pemungkas, tim itu akan menghadapi Semeru FC (26/12).
Jika ingin aman, PSG memang harus menang. Hasil seri sejatinya sudah cukup. Asalkan Perseta tidak menang lebih dari dua gol kala bersua Persijap Jepara (26/12). Tapi, jika melihat performa Semeru FC, peluang PSG untuk meraih tiga angka tidak sulit. Sebab, Semeru FC belum pernah menang dalam dua laga. Tim itu imbang 0-0 kontra Perseta (22/12) dan kalah 2-0 oleh Persijap.
”Kami tidak boleh meremehkan. Semua lawan saya anggap berat. Kami harus fokus,” kata pelatih PSG Khoirul Anam. Laskar Giri Kedaton –julukan PSG– memang pantang lengah. Apalagi, dalam dua laga terakhir tim itu kebobolan empat gol. ”Selalu ada evaluasi yang kami lakukan. Pemain selalu merasa puas saat sudah unggul,” tambah Anam.
Pada laga semalam, PSG unggul lebih dulu melalui M. Fatikhul Amin pada menit ke-12. Namun, Perseta membalikkan keadaan lewat dua gol yang dicetak Sambung Prakoso (23’) dan Dino Baggio (65’). Tapi, di akhir laga, PSG mencetak dua gol yang membuat unggul 3-2. Lagi-lagi Fatikhul jadi pahlawan. Dia mencetak dua gol tambahan di menit ke-85 dan ke-90+1 sekaligus membukukan hat-trick.
Kekalahan itu membuat Perseta muntab. Tim itu tak puas dengan kepemimpinan wasit Rohani. Begitu peluit panjang ditiup, para pemain dan staf pelatih mengejar wasit. Bek Perseta M. Fathurohman bahkan sempat melayangkan bogem mentah ke wajah Rohani. ”Ya gimana, semua pemain kecewa. Kami dirugikan sekali. Ada pelanggaran dan seharusnya penalti, tapi tidak diberikan,” jelas pemain yang akrab disapa Rohman itu.
Pelatih Perseta Ungki Prasetyo tak kalah kecewa dengan kepemimpinan wasit. ”Semua bisa lihat. Bukan hanya saya. Wasit selalu mencaricari kesalahan kami,” katanya. Dari grup timur, baru Persijap Jepara yang memastikan diri promosi ke Liga 2 musim depan.