Siagakan 5.000 Personel untuk Amankan Natal
SURABAYA, Jawa Pos – Menjelang perayaan Hari Natal 2019 dan Tahun Baru 2020, aparat kepolisian terus memperkuat sistem pengamanan. Selain tempat ibadah, tempat keramaian seperti mal mendapat perhatian petugas. Polres Pelabuhan Tanjung Perak membentuk tim sterilisasi untuk memastikan masyarakat nyaman saat beribadah.
Tim sterilisasi menyisir Gereja Santo Mikael di Jalan Tanjung Sadari kemarin (23/12). Mereka datang dengan senjata lengkap. Selain membawa senapan dan rompi, polisi menggerakkan anjing pelacak untuk mengecek kondisi gereja.
Kasatsabhara Polres Pelabuhan Tanjung Perak AKP Heru Purwandi menjelaskan, ada 40 gereja yang menjadi sasaran pengamanan. Lokasinya terpisah-pisah. Seluruh tempat ibadah disterilkan sebelum dipakai beribadah besok (25/12)
J
”Ada beberapa gereja yang lokasinya berdekatan. Sudah kami bangun pos pengamanan di tengah-tengahnya,” kata Heru. Selain di kawasan Kenjeran, pos pam dibangun di Jalan Bunguran dan Tanjung Sadari.
Kunjungan ke gereja juga dilakukan jajaran pimpinan tinggi Jawa Timur. Bertempat di Gereja Kristen Indonesia (GKI) Ngagel Surabaya, Gubeng, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Kapolda Jatim Irjen Pol Luki
Hermawan, dan Pangdam V/ Brawijaya Mayjen TNI R. Wisnoe Prasetja Boedi tiba di gereja dengan mengendarai sepeda motor. Mereka disambut Pendeta GKI Ngagel Surabaya Florida Rambu dan Wahyu Pramudya.
Dalam kesempatan itu, Khofifah berpesan kepada pihak gereja untuk mempersiapkan Natal sebaik-baiknya. ”Masyarakat diharapkan mendukung ketertiban dan keamanan Natal,” ungkap Khofifah. Senada dengan Khofifah, Luki dan Wisnoe mengatakan bahwa momen Natal adalah cerminan rasa kasih. Maka, tugas semua orang untuk saling menjaga kerukunan.Wisnoemenambahkan, setidaknya ada 5.000 personel yang disiagakan untuk mengamankan Natal dan tahun baru. ”Mereka bertugas di malam Natal hingga tahun baru,” ucap Wisnoe.
Florida kemudian mengajak semua orang berdoa bersama. Setelah itu, Khofifah, Luki, dan Wisnoemendapatkancenderamata. ”Dengan senang hati saya bagikan tenun Sumba. Ini kain dari tempat kelahiran saya,” ujarnya, lantas tertawa.