TOKOH YANG MASUK RADAR PKB
SURABAYA, Jawa Pos – Nama mantan Kapolda Jatim Irjen Pol (pur) Machfud Arifin tiba-tiba muncul dalam bursa pemilihan wali kota (pilwali) 2020. Setelah dikabarkan merapat ke PAN, mantan juru bicara JokowiMa’ruf itu disebut-sebut sedang merapat ke PKB.
Ketua DPC PKB Surabaya Musyafak Ro’uf mengaku masih melakukan penjajakan. Pertemuannya dengan Machfud sejatinya tidak direncanakan. ’’Kami tidak sengaja sama-sama sowan ke salah seorang kiai dan akhirnya berbincang,’’ ujarnya kemarin (23/12).
Menurut Musyafak, sosok Mach
HANIF DHAKIRI
Wasekjen DPP PKB tahun 2005–2010 Anggota DPR periode 2009–2014 Menteri Ketenagakerjaan era Presiden Joko Widodo periode 2014–2019
BADRUT TAMAM
Bupati Pamekasan periode 2018–2023 Anggota DPRD Jatim periode 2014–2019 (di-PAW tahun 2018) fud memang dianggap memiliki potensi. Namanya juga cukup dikenal masyarakat. Selain menjadi pensiunan jenderal yang pernah mengepalai polisi se-Jawa Timur, Machfud dikenal banyak orang setelah terlibat dalam tim pemenangan Jokowi-Ma’ruf.
Sebagai mantan anggota Polri, Machfud dinilai mempunyai pemikiran yang sistematis. Dis
MACHFUD ARIFIN
Ketua Tim Kampanye Daerah Jatim Jokowi-Ma’ruf Kapolda Jatim tahun 2016–2018 Kadiv TI Mabes Polri tahun 2015 kusi tentang pembangunan Kota Surabaya berlangsung sangat cair. ’’Tapi, kami masih jajaki lebih dulu,’’ katanya. Dia mengaku belum sampai membahas pilwali. Meski demikian, Musyafak sudah mendengar bahwa Machfud dikabarkan sudah mendekati beberapa tokoh. Baik tokoh dari partai politik maupun ulama.
Mantan ketua DPRD Surabaya itu mengaku sedang mendorong dua kader PKB untuk ikut meramaikan pilwali tahun depan. Selain Hanif Dhakiri, Musyafak sudah berkomunikasi dengan Bupati Pamekasan Badrut Tamam.
Namun, ada sedikit kendala terkait dengan dua tokoh tersebut. Tamam dinilai masih ragu ketika diminta bertarung memperebutkan kursi wali kota Surabaya. ’’Kalau Mas Hanif, pihak keluarganya yang belum sreg. Jadi, masih kami timbang-timbang,’’ paparnya.
Apakah berarti Machfud paling berpeluang? Musyafak mengaku belum bisa memutuskan. Sebab, penjaringan di internal PKB masih berjalan. Tahap pendaftaran di KPU juga masih lama. ’’Masih panjang waktunya,’’ ucapnya.
Musyafak menyatakan, PKB memang tidak membuka pendaftaran secara terbuka seperti partai lain. Ada mekanisme internal yang dilakukan untuk menjaring bakal calon wali kota (bacawali). Nama-nama yang muncul dalam bursa bakal dipertimbangkan.
Namun, dia mengaku bakal memprioritaskan kader sendiri. Meski demikian, pihaknya tidak menutup diri terhadap sosok yang memang dianggap berpotensi menjadi calon wali kota. ’’Tapi, tetap kami lihat dulu perkembangannya seperti apa nanti,’’ tuturnya.
Sementara itu, belum ada tanggapan dari Machfud soal kabar tersebut. Yang bersangkutan sedang berada di luar kota. ’’Coba saya sampaikan dulu. Nanti, saya kabari lagi karena beliau sedang di Jakarta,’’ ujar Leo, asisten pribadi Machfud.