Harga Bawang Merah dan Telur Masih Tinggi
SURABAYA, Jawa Pos – Harga sejumlah bahan kebutuhan pokok sempat naik dalam dua pekan terakhir. Dinas perdagangan sudah menggelar operasi pasar di seluruh kecamatan secara bergantian. Namun, ada dua item yang harganya tetap tinggi. Pemkot menggandeng tim Satgas Pangan Polrestabes Surabaya untuk menyelidiki adanya indikasi mafia harga.
Dua item yang harganya belum turun adalah telur ayam dan bawang merah. Dari tujuh pasar yang disurvei, pedagang rata-rata menjual barang itu di atas harga eceran tertinggi (HET). ’’Kami juga masih mencari tahu penyebabnya, kenapa harga dua item itu belum juga turun,’’ papar Kepala Bidang Distribusi Dinas Perdagangan Kota Surabaya Trio Wahyu Bowo kemarin (23/12).
Untuk telur ayam, HET yang ditetapkan adalah Rp 23 ribu. Namun, harga di pedagang rata-rata Rp 25 ribu. Bawang merah juga sama. HET yang ditetapkan Rp 32 ribu. Di lapak para pedagang bawang merah dijual Rp 33 ribu–Rp 35 ribu.
Menurut Trio, ada indikasi permainan harga dari dua item tersebut. Sebab, persediaan telur ayam maupun bawang merah sejatinya tidak kurang. Jumlahnya mencukupi. Namun, dia tidak mau berasumsi. ’’Masih koordinasi dengan tim satgas pangan untuk mencari tahu penyebabnya itu,’’ ucapnya.
Meski demikian, dia memastikan harga barang kebutuhan pokok relatif stabil menjelang akhir tahun. Stabilitas itu diprediksi akan bertahan sampai awal 2020. ’’Operasi pasar berakhir pekan ini. Namun, harga diprediksi stabil,’’ tuturnya.
Sebab, persediaan barang kebutuhan pokok cukup melimpah. Termasuk telur ayam dan bawang merah. ’’Karena itu, saya juga heran kalau dua item itu masih tinggi. Nanti kami cek bersama tim,’’ jelasnya.
Di sisi lain, Kepala Unit Tindak Pidana Ekonomi Satreskrim Polrestabes Surabaya AKP Teguh Setiawan ketika dikonfirmasi belum bisa memberikan penjelasan mengenai masalah tersebut. Dia juga tidak mau berandai-andai. ’’Itu akan kami rapatkan dulu bersama dinas terkait. Jadi, sementara belum ada perkembangan,’’ ujarnya.