Jawa Pos

DLH Ambil Sampel Air Kali Lamong

Tindak Lanjut Kasus Ribuan Ikan Mati

-

GRESIK, Jawa Pos – Kasus ribuan ikan mati di aliran Kali Lamong, tepatnya di kawasan Desa Sukorejo, Kebomas, mendapatka­n atensi Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pemkab Gresik. Kemarin (23/12) sekitar pukul 09.00 petugas DLH terjun ke lokasi. Mereka mengambil sampel air dari sungai yang diduga kuat tercemar limbah industri tersebut.

Kepala DLH Pemkab Gresik Mokh. Najikh menyatakan, ada beberapa faktor penyebab ikan mabuk di aliran Kali Lamong itu. Salah satunya bisa diakibatka­n awal musim hujan datang. Air laut pasang, lalu bertemu dengan air tawar. ’’Kalau di aliran Sungai Bengawan Solo, disebut

Ikan mabuk, lalu mengambang,’’ ujarnya.

Namun, lanjut dia, bisa juga terdampak limbah. Entah limbah industri atau limbah rumah tangga yang masuk ke aliran Kali Lamong tersebut. ’’Mungkin juga limbah yang diduga dari TPA Benowo yang mengalir ke sana,’’ ungkapnya.

Yang jelas, Najikh enggan berspekula­si. DLH akan tetap melakukan uji laboratori­um pada sampel air Kali Lamong yang sudah diambil. ’’Kami sudah mengambil sekitar 5 liter untuk dilakukan uji laboratori­um,’’ katanya.

Sebagian sampel air itu juga telah diserahkan kepada DLH Pemprov Jatim. ’’Kebetulan tadi kan ada rapat dengan DLH Jatim. Karena Kali Lamong kan juga menjadi kewenangan provinsi, jadi sekalian kami laporkan,’’ lanjutnya.

Dari pengamatan Jawa Pos, sekitar pukul 16.00, kondisi air Kali Lamong memang terlihat kehitaman. Permukaan aliran Kali Lamong itu kotor dan penuh sampah.

Menurut Kepala Desa Sukorejo Fatkhur Rokhman, beberapa nelayan memilih tidak melaut untuk sementara. Salah satu penyebabny­a adalah kondisi kali yang terindikas­i tercemar. Dia menegaskan, pihaknya tidak sependapat dengan pernyataan matinya ikan itu terjadi karena pergantian musim. ’’Sebab, faktanya, ikan-ikan mati juga pernah terjadi di musim kemarau,’’ ujarnya.

Setahun terakhir ini, lanjut dia, setidaknya sudah tiga kali kejadian banyak ikan yang mengambang di Kali Lamong. Soal air yang berubah menjadi kehitaman, dia belum mengetahui apakah dampak tercemar limbah industri atau penyebab lain. ’’Biar dilakukan uji laboratori­um,’’ ucapnya.

Sebagaiman­a diberitaka­n kemarin, ribuan ekor ikan mabuk, kemudian mati di aliran Kali Lamong. Diduga, ribuan ekor ikan itu kelenger karena kandungan air yang tercemar limbah. Ada dugaan sumber pencemaran bersumber dari industri yang membuang limbah sembaranga­n. Maklum, di sepanjang aliran Kali Lamong berdiri banyak pabrik.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia