Jawa Pos

45 Pedagang Pasar Kota Tidak Bayar Retribusi

-

GRESIK, Jawa Pos – Masih banyak pemilik kios di pasar yang mokong. Mereka mau menempati kios itu, tapi enggan membayar retribusi. Karena itu, kemarin (23/12) Dinas Koperasi, Perindustr­ian, dan Perdaganga­n (Diskoperin­dag) Pemkab Gresik menindak pedagang itu dengan menyegel kios mereka.

Berdasar data, di Pasar Kota Jalan Samanhudi terdapat 45 kios yang menunggak membayar retribusi. ”Dari jumlah itu, ada lima kios yang dilakukan penyegelan. Karena lima kios itu sudah parah, nunggaknya bertahunta­hun. Tunggakann­ya puluhan juta rupiah,” kata Kepala Diskoperin­dag Pemkab Gresik Agus Budiono.

Dalam penyegelan kemarin, diskoperin­dag juga mengajak satpol PP, kejaksaan negeri (kejari), dan anggota Satuan

Intelkam Polres Gresik. Namun, saat dilakukan penindakan, pemilik lima kios itu tidak ada. Petugas pun hanya menempel label segel pada dinding kios.

Agus menyatakan, tunggakan pembayaran tersebut sebagian besar karena status kios sudah beralih kepemilika­n. Bahkan, ada kios yang sudah berganti sampai empat kali kepemilika­n. ”Nah, yang berikut-berikutnya itu tidak bayar pajak,” imbuhnya.

Dia menegaskan, tindakan penyegelan tersebut diharapkan bisa memberikan efek jera bagi para pedagang lain. Dengan demikian, mereka mau mematuhi ketentuan. Yakni, Perda Nomor 4 Tahun 2010 tentang Retribusi Jasa Umum. ”Kami masih mengantong­i data puluhan kios yang belum membayar. Padahal, setiap kios itu hanya perlu membayar Rp 8 ribu setiap hari,” kata Agus.

Rencananya, lanjut dia, kioskios yang disegel tersebut direnovasi. Selanjutny­a, pemerintah bakal melelang kios itu untuk masyarakat umum. Bagaimana dengan pemilik kios lama? Agus menyebutka­n, petugas tetap akan melakukan penagihan tunggakann­ya. ”Kami bakal lakukan penertiban lagi setelah tahun baru. Apabila pemilik kios masih ingin menempati, bisa mengirimka­n surat permohonan langsung ke bupati,” katanya.

Agus menambahka­n, hingga saat ini, realisasi pendapatan asli daerah dari retribusi pelayanan pasar mencapai Rp 3,1 miliar dari target sebesar Rp 3,3 miliar. ”Jadi sudah 95 persen. Kekurangan itu salah satunya karena yang menunggak dari tahun sebelumnya. Tapi, kami yakin bisa terpenuhi,” tandasnya. komboan.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia