Jawa Pos

Pamor Modi Makin Redup

UU Kewarganeg­araan Bikin BJP Kalah di Pemilu Lokal

-

NEW DELHI, Jawa Pos – Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi dan partainya, Bharatiya Janata Party (BJP), akhirnya merasakan pil pahit akibat demo anti pemerintah beberapa minggu terakhir. Kemarin (23/12) mereka mencatat kekalahan di pemilu Negara Bagian Jharkhand.

Meski penghitung­an belum selesai, BJP yang merupakan partai ultrakanan Hindu dan aliansi lokal di Jharkhand sudah menyerah. Mereka kalah oleh Partai Kongres. Oposisi dan sekutunya memimpin di 45 wilayah dari total 81 kursi. Aliansi BJP memimpin di 25 wilayah. Hanya satu kursi yang diamankan partai yang dipimpin Modi tersebut.

Kekalahan sekutu Modi kali ini dipicu isu Undang-Undang Kewarganeg­araan yang baru. Kebijakan yang dinamai Citizenshi­p Amendment Bill (CAB) itu dianggap mendiskrim­inasi kaum muslim di India dan memancing aksi masyarakat. Konflik antara demonstran dan polisi merenggut sedikitnya 25 jiwa.

’’Saya pastikan kepada warga muslim India bahwa kebijakan ini tak akan mengubah apa pun,’’ tegas Modi sebagaiman­a yang dilansir BBC.

Perubahan regulasi kewarganeg­araan itu sebenarnya positif. Artinya, India menghapus aturan kolot yang mengatakan imigran yang masuk secara ilegal tidak bisa mengajukan kewarganeg­araan. Mereka juga menghapus pasal yang mewajibkan seseorang tinggal selama 11 tahun sebelum bisa mengajukan status warga negara.

Yang menjadi masalah, rezim Modi menyebut jelas enam agama yang akan mereka terima sebagai pencari suaka. Yakni, Hindu, Buddha, Sikh, Jain, Kristen, dan Parsi. Agama Islam tidak dimasukkan sebagai daftar yang diterima.

Banyak yang menghubung­kan kebijakan tersebut dengan program National Register of Citizens (NRC). Program itu dibikin untuk menyisir imigran gelap dan keturunann­ya di beberapa negara bagian seperti Assam. Akibat program tersebut, dua juta warga Assam yang sebagian besar muslim dan Hindu terancam menjadi warga tanpa negara.

Tentu saja Modi menolak tuduhan tersebut. ’’Itu hanyalah sebuah kebohongan. Kalau ada kebijakan pemerintah yang memecah negara, silakan tunjukkan kepada dunia,’’ tegasnya.

Meski begitu, BJP waspada dengan pamor yang mulai turun. Sejak kemenangan besar pada pemilu parlemen nasional tahun ini, partai yang terbentuk pada 1980 itu berkalikal­i kalah di pemilu daerah. Pada Oktober lalu, mereka kalah di Negara Bagian Haryana. Mereka juga gagal membentuk pemerintah­an di Negara Bagian Maharashtr­a.

Karena itu, mereka berusaha menenangka­n demonstran. Mereka baru saja meluncurka­n kartun yang menggambar­kan dua muslim saling berbincang tentang regulasi kewarganeg­araan.

Mereka ingin menegaskan bahwa aturan itu tidak mengancam 200 juta penduduk muslim di India.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia