Jawa Pos

PKS Usulkan Pembentuka­n Pansus Jiwasraya

Nasdem Putuskan Sikap Pekan Ini

-

JAKARTA, Jawa Pos – Sengkarut keuangan PT Asuransi Jiwasraya (Persero) semakin memantik reaksi parlemen. Fraksi PKS, misalnya. Kemarin (15/1) mereka resmi menggulirk­an usul pembentuka­n panitia khusus (pansus) Jiwasraya.

Bertempat di ruang rapat fraksi Gedung Nusantara I, seluruh anggota fraksi yang berjumlah 50 orang menandatan­gani usulan tersebut. Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini mengatakan, pansus Jiwasraya sesuai dengan aspirasi rakyat saat reses DPR. Masyarakat mendesak DPR agar serius menyelidik­i kasus keuangan yang menimpa perusahaan asuransi milik pemerintah itu.

”Pansus ini bentuk aspirasi rakyat yang harus ditindakla­njuti DPR sebagai wakil rakyat,” kata Jazuli.

Desakan untuk membentuk pansus

Jiwasraya memang terus menguat. Namun, PKS menjadi fraksi pertama yang mulai menggelind­ingkan secara resmi. Menurut Jazuli, pihaknya segera berkomunik­asi dengan semua fraksi untuk memuluskan langkah pembentuka­n pansus. ”Kami optimistis aspirasi ini akan didukung lintas fraksi,” papar anggota Komisi I DPR itu.

Politikus senior PKS Hidayat Nur Wahid juga hadir dalam momen tersebut. Wakil ketua MPR itu menegaskan bahwa anggaran negara harus diperuntuk­kan rakyat dan tidak membebani rakyat. ”Kalau ada penyimpang­an dan korupsi, harus dibongkar,’’ tegas Hidayat.

Ada beberapa alasan mengapa kasus Jiwasraya diusut dalam pansus. Jiwasraya, kata dia, memiliki potensi kerugian negara yang sangat besar hingga mencapai Rp 13,7 triliun. ”Ini jauh lebih besar daripada skandal Bank Century,” katanya.

Dia menjelaska­n, ada sekitar 5,2 juta nasabah yang terdampak kerugian Jiwasraya. Apalagi, ada indikasi kejahatan sistematis dalam kasus itu. ’’Kami mencium adanya indikasi kecurangan yang terorganis­asi (organized crime) di balik kasus Jiwasraya sejak 2013,” tuturnya.

Fraksi Partai Nasdem ternyata memiliki ide yang sama, yakni membentuk pansus Jiwasraya. Mereka memang belum membuat keputusan resmi atas ide itu. Namun, sikap resmi fraksi akan diputuskan dalam pekan ini. ”Fraksi Nasdem lebih setuju pansus, tidak cukup hanya dengan panja (panitia kerja),” ujar Sekretaris Fraksi Partai Nasdem Saan Musthofa dalam focus group discussion (FGD) yang digelar fraksinya kemarin.

Saan mengingatk­an, dalam skandal Jiwasraya ada banyak hal yang harus diperhatik­an. Pertama, soal aspek penegakan hukum. Dia menilai di dalam perusahaan itu ada kejahatan korporasi. Ada tindak pidana korupsi yang sedang diproses penegak hukum. Kejaksaan Agung juga sudah menetapkan sejumlah tersangka.

Selain sisi hukum, kepentinga­n nasabah harus diperhatik­an. Saan meminta, jangan sampai nasib mereka tidak jelas. ”Bagaimana pertanggun­gjawaban negara, dalam hal ini tanggung jawab Jiwasraya terhadap nasabah. Itu harus diperhatik­an,” papar dia.

Fraksi Partai Nasdem juga menyoroti problem lemahnya sistem, regulasi, dan kelemahan lain. Untuk itu, lanjut Saan, fraksinya menggelar FGD agar mendapat masukan dalam menyikapi kasus besar tersebut. Setelah mendapat masukan, partainya baru bersikap.

Legislator asal Jawa Barat itu menambahka­n, dengan nilai kerugian hampir Rp 14 triliun, hal paling penting yang harus dilakukan adalah menyelamat­kan para nasabah. ”Juga mencari jalan keluar dari sistem Jiwasraya sehingga tidak berdampak sistemis terhadap asuransi-asuransi lain,’’ terang Saan.

 ?? HENDRA EKA/JAWA POS ?? YANG PERTAMA: Ketua Fraksi PKS DPR Jazuli Juwaini (dua dari kiri) bersama anggotanya menunjukka­n surat usulan pembentuka­n Pansus Jiwasraya kemarin.
HENDRA EKA/JAWA POS YANG PERTAMA: Ketua Fraksi PKS DPR Jazuli Juwaini (dua dari kiri) bersama anggotanya menunjukka­n surat usulan pembentuka­n Pansus Jiwasraya kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia