Jawa Pos

Rasanya Bikin Satu Kesebelasa­n Klepek-Klepek

Kabupaten Malang mempunyai sumbangsih besar di balik keanekarag­aman durian asal Jatim. Di sana, terdapat sejumlah pusat pembibitan durian lokal. Salah satunya berada di Ngadirejo

-

PERNAHKAH Anda mendapati durian yang mirip buah sukun karena durinya yang sangat tipis? Atau durian yang bisa bikin klenger? Semua itu bisa ditemukan di Kabupaten Malang. Tepatnya di Desa Ngadirejo, Kecamatan Ngantang.

Sejak lama, daerah itu dikenal sebagai desa durian. Rata-rata warganya memiliki pohon durian yang tersebar di kawasan pegunungan. Jumlahnya mencapai ribuan. Jenisnya juga beragam.

Jika para penggemar durian ingin berkunjung ke sana, saat inilah waktu yang tepat. Sebab, masa panen sudah dimulai. Terutama untuk jenis lokal. Sementara itu, masa panen raya berlangsun­g Februari–Maret. Durian lokal asal Ngadirejo memang cukup khas. Bentuknya kecil. Diameterny­a hanya 10–12 sentimeter. Warnanya biasa saja, kuning pucat. Kulit ari pada daging buahnya juga tidak mengkilap seperti durian lain. Namun, jenis itulah yang paling banyak diburu penggemar.

Sebab, rasanya memang nikmat. Manis legit dan pahit mendominas­i rasa buah tersebut. Apalagi, jika daging buahnya keset dan pulen, rasanya benar-benar maknyus. Keistimewa­an lain dari durian lokal Ngadirejo adalah pongge alias bijinya yang kempis. Karena itu, satu orang tak puas jika hanya menikmati satu buah. ”Durian lokal asli daerah ini memang memiliki keunggulan dari segi rasa,” kata Amad Kasrawi, salah seorang petani durian Ngadirejo.

Di Ngadirejo, sedikitnya ada lima jenis durian lokal yang bisa dinikmati. Dari semua jenis itu, ada satu yang cukup unik. Yakni, durian vodka. Nama itu diberikan seorang penggila durian asal Malaysia saat bertandang di sana. Sebab, rasa alkoholnya begitu kuat. Siapa saja yang menyantapn­ya bisa klenger jika kebanyakan.

Sampai-sampai, ada cerita unik seputar durian yang satu ini. Yakni, ketika salah satu tim sepak bola Liga 1 baru saja bertanding melawan Arema di Stadion Kanjuruhan. Usai laga, para personel tim mendapat suguhan durian itu.

Gara-gara makan terlalu banyak, para pemain dan ofisial tim dibuat klepekklep­ek. Mereka terpaksa menunda kepulangan. Tiket pesawat yang sudah dibeli akhirnya di-cancel.

Selain itu, Amad tengah getol mengembang­kan durian jenis lainnya. Salah satu yang diseriusi adalah durian botak asal Kecamatan Kesembon. Durian tersebut berbeda dengan durian plontos dari Lombok. Masih ada duri kecil, mirip sukun. Rasanya juga tidak mengecewak­an. Manis berbaur rasa pahit dengan daging punel. ”Saya menanam banyak. Tinggal menunggu buahnya matang,” jelasnya.

 ??  ??
 ?? ALFIAN RIZAL/JAWA POS ?? KESET: Seperti inilah bentuk daging buah durian ngadirejo yang ditunjukka­n Budi, salah satu petani
ALFIAN RIZAL/JAWA POS KESET: Seperti inilah bentuk daging buah durian ngadirejo yang ditunjukka­n Budi, salah satu petani

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia