Jawa Pos

Pengiriman 10,8 Kg Sabu-Sabu Digagalkan

Jaringan Myanmar– Surabaya, Bakal Edarkan ke Penjuru Jatim

-

SURABAYA, Jawa Pos – Surabaya dan sekitarnya masih menjadi jalur penting bagi peredaran narkotika jenis sabu-sabu (SS). Hal itu makin terkuak dengan penggagala­n pengiriman SS seberat 10,8 kilogram oleh Ditresnark­oba Polda Jatim. Petugas menemukan jejak kurir barang haram yang akan dikirimkan ke berbagai wilayah di Jatim itu.

Penangkapa­n tersebut dilakukan di Juanda, Sidoarjo, Kamis (2/1). Polisi membekuk Dio Anggriawan Soebandi yang berperan sebagai kurir. Keberhasil­an itu merupakan pengembang­an dari jaringan pengedar yang sudah menjadi tahanan Polrestabe­s Surabaya

Jejak Dio hampir saja lolos. Dia tak terpantau tim Polda Jatim. ”Hampir saja lolos. Untungnya, ini satu jaringan dengan tangkapan rekan-rekan Polrestabe­s Surabaya,” ujar Wadir Resnarkoba Polda Jatim AKBP Nasriadi kemarin.

Sebelum sampai Surabaya, paket serbuk haram itu telah melintasi tiga negara melalui jalur laut. Yakni, dari Myanmar, Malaysia, lalu masuk ke Indonesia melalui Pontianak. Baru kemudian, barang tersebut sampai di Surabaya.

Polda mengembang­kan satu per satu jaringan tangkapan Polrestabe­s Surabaya. Banyak kemiripan dari penangkapa­n itu. Barang yang dibawa hampir sama. Yakni, berbungkus teh asal Tiongkok. Bahkan, produk tersebut sama persis dengan yang dibawa pelaku lain yang dibekuk satuan polres jajaran di Jatim.

Berdasar hasil pengembang­an penyidikan, pangsa pasarnya cukup luas di Jatim. Antara lain, beberapa daerah di Pulau Madura, Mojokerto, Malang, Kediri, Sidoarjo, dan Jombang. Nah, rencananya, setelah dibawa Dio, barang haram itu diambil orang lain.

”Kami masih kejar pelaku lainnya. Sebab, setelah kami tangkap, mereka tak lagi menghubung­i. Sementara itu, identitas pemesan masih kelabu,” ucap perwira dengan dua melati di pundak tersebut.

Dia mengungkap­kan, barang tersebut dikirim dengan sistem ranjau. Namun, barang itu tidak hanya diletakkan dalam tas, tetapi jadi satu paket dengan mobil. Nah, mobil tersebut terparkir di tempat yang telah ditentukan. Saat ditangkap, Dio berada di Juanda. ”Kecurigaan kami yang akan mengambil ini adalah rekan Dio, yang membantu menyeberan­gkan juga. Dia kembali sesuai jadwal pengiriman. Kami masih lacak,” jelasnya.

Mantan Kapolres Sukabumi tersebut menyatakan, setiap serbuk setan itu dibungkus rapi dalam satu plastik. Setiap plastik berisi 1 kilogram sabu-sabu. Paket tersebut masih ada dalam tas yang masing-masing berisi satu bungkus.

Sementara itu, Kabidhumas Polda Jatim Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan bahwa tangkapan tersebut merupakan pengembang­an dari komunikasi para pelaku yang telah ditembak mati. Truno menuturkan, sejumlah pasar sudah terdeteksi dari nomor handphone pelaku. Polanya sama. Hanya, barang yang dikirim tersebut dipisah melalui jalur laut. ”Yang ditembak mati itu satu bandar besar. Jaringan yang berbeda ini punya satu tujuan, yakni Madura dan Mojokerto,” ucapnya.

Pada bagian lain, Kasubdit III Ditreskoba Polda Jatim AKBP Aditya Puji mengatakan bahwa pelaku dijanjikan upah ratusan juta rupiah asalkan barang tersebut bisa sampai Surabaya. Nah, di Surabaya, ada pelaku lain yang bakal mengambil barang haram tersebut. ”Dana itu termasuk dengan akomodasin­ya,” katanya.

Di bagian lain, Polrestabe­s Surabaya juga kembali menangkap salah satu pengedar SS. Polisi membekuk Oei Wahyudi alias Yong Lie. Barang bukti dari pria 43 tahun tersebut bukan hanya narkoba. Warga Gang V, Jalan Undaan Wetan, itu juga membawa senjata api (senpi) jenis airsoft gun berikut enam amunisinya. Kasusnya kini sedang dikembangk­an Satresnark­oba Polrestabe­s Surabaya.

Kasatresna­rkoba Polrestabe­s Surabaya AKBP Memo Ardian menjelaska­n, penangkapa­n terhadap pemilik konter HP itu dilakukan pada Senin (13/1). Oei yang sudah dipantau sekitar tiga pekan terdeteksi bakal melakukan transaksi. ’’Informasi yang kami dapat, dia pengedar,’’ tuturnya.

Oei, kata dia, terpantau keluar dari tempat kosnya di Jalan Siwalanker­to Selatan sekitar pukul 15.00. Dia mengendara­i motor ke Jalan Raya Taman. Dugaan petugas tidak meleset. Oei terlihat mengambil bungkusan di sekitar pabrik kopi. Barang itu lantas dibawa ke kos.

Memo mengungkap­kan, penangkapa­n tersebut dilakukan tidak lama setelah tersangka datang. Diketahui, bungkusan yang baru saja diambilnya berisi 15 gram SS. ’’Waktu disergap, yang bersangkut­an sempat mengeluark­an

airsoft gun,” ujarnya.

Beruntung, pihaknya lebih sigap. Oei belum sempat menggunaka­nnya untuk menyerang. Menurut dia, dalam penangkapa­n itu, juga diamankan sejumlah barang bukti lain. Mulai pipet kaca, bong, sampai timbangan elektrik.

Lulusan Akpol 2002 tersebut menyatakan, pihaknya masih berusaha menelusuri jaringan tersangka. Dalam pemeriksaa­n, Oei mengaku bahwa narkoba yang dikuasainy­a didapat dari seorang narapidana (napi). Napi itu, kata dia, mendekam di Lapas Kelas I Surabaya. ’’Masih ditelusuri kepastiann­ya,’’ tutur polisi dengan dua melati di pundak tersebut.

Memo menjelaska­n, pengembang­an perkaranya tidak hanya difokuskan pada pencarian terhadap bandar. Jajarannya juga berkoordin­asi dengan satreskrim. Tujuannya, memburu penjual

airsoft gun yang dimiliki tersangka. ’’Bilangnya dapat dari teman,’’ ungkapnya. Memo memastikan tersangka tidak memiliki izin untuk menguasai airsoft gun tersebut.

 ?? GUSLAN GUMILANG/JAWA POS ?? JALUR LAUT: Petugas Ditresnark­oba Polda Jatim menunjukka­n tersangka beserta barang bukti sabu-sabu dan senjata di Mapolda Jatim kemarin.
GUSLAN GUMILANG/JAWA POS JALUR LAUT: Petugas Ditresnark­oba Polda Jatim menunjukka­n tersangka beserta barang bukti sabu-sabu dan senjata di Mapolda Jatim kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia