Kapolres Warning soal Lahan Kali Lamong
Tidak Ingin Ada Pihak yang Memperkeruh Suasana
GRESIK, Jawa Pos – Tim pembebasan lahan untuk penanggulangan banjir Kali Lamong segera bergerak. Kapolres Gresik AKBP Kusworo Wibowo ikut memberikan warning agar semua pihak mendukung program tersebut. Dia tidak ingin ada pihakpihak yang memancing di air keruh. Misalnya, memprovokasi warga terkait dengan persoalan lahan itu.
”Kalau ada pihak-pihak yang adu domba warga, memfitnah, menyampaikan ujaran-ujaran kebencian, provokasi, dan sejenisnya terkait dengan persoalan lahan Kali Lamong, kami siap menindak tegas sesuai aturan hukum,” ungkap Kapolres saat mampir ke sekretariat PWI Gresik kemarin (15/1).
Kusworo menjelaskan, pihaknya akan terus mengawasi persoalan banjir Kali Lamong yang menjadi problem tahunan masyarakat Gresik Selatan. Dia juga sangat mengharapkan agar problem banjir Kali Lamong segera tertangani dengan baik. Terlebih, presiden sudah mengeluarkan Perpres Nomor 80 Tahun 2019. Selain itu, pemerintah pusat menyiapkan anggaran Rp 1,1 triliun untuk penanganan Kali Lamong.
Untuk rencana pembebasan lahan Kali Lamong, sudah ada ketentuan atau peraturannya. Di antaranya, Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum. Lalu, ada juga Perpres 148/2015. Di aturan itu, para pemangku kebijakan dilindungi undang-undang. ”Ada tahapan konsinyasi, dana dititipkan ke pengadilan bagi mereka yang tidak mau lahannya diganti sesuai hasil appraisal. Kebijakan itu, misalnya, juga telah dilakukan Bu Risma (wali kota Surabaya, Red),” ujarnya.
Kapolres pun memerintah jajarannya untuk segera mendapatkan data pemetaan bidang lahan untuk kepentingan penanggulangan banjir Kali Lamong. Dengan data tersebut, pihaknya bisa ikut mengawal dan mengawasinya. Tidak ada gejolak dan Gresik tetap kondusif. ”Kita ingin polisi terus dapat membawa manfaat bagi masyarakat,” kata mantan Kapolres Jember itu.
Dalam dua kali banjir Kali Lamong
di empat kecamatan di wilayah Gresik Selatan pada awal tahun ini, yakni di Benjeng, Balongpanggang, Cerme, dan Menganti, Kapolres juga rutin turun langsung ke lokasi. Selain melaksanakan pemantauan, pihaknya beserta jajaran memberikan bantuan sembako kepada para korban terdampak.
Kemarin Kusworo bersama pengurus Serikat Pekerja-Serikat Buruh Sekretariat Bersama (SPSB Sekber) Gresik dan DPC Kimia Energi Pertambangan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KEP KSPI) Gresik juga turun ke beberapa desa terdampak banjir Kali Lamong. Mulai dari desa di wilayah Kecamatan Cerme, Benjeng, dan berakhir di Balongpanggang.
Aksi bakti sosial bersama itu mendapat sambutan positif dari masyarakat terdampak. Di Desa Iker-ikergeger, Cerme, misalnya.
Puluhan warga berkumpul di posko banjir dan balai desa. Sejak banjir menggenangi rumah dan perkampungan mereka, praktis aktivitas warga belum bisa normal 100 persen. ”Semoga niat baik kita semua dicatat oleh Allah SWT sebagai amalan yang baik untuk kita semua,” kata Kusworo.
Ketua DPC KEP KSPI Panjang Apin Sirait menambahkan, bantuan sembako itu hasil urunan para pekerja. ”Kami ikut merasakan kesedihan yang dialami masyarakat terdampak banjir luapan Kali Lamong ini,” katanya.
Kepala Desa (Kades) Ikerikergeger Kristinono mengatakan, sumbangan sembako itu akan langsung disalurkan kepada warga. ”Sangat bermanfaat bagi warga,” ujarnya. Namun, lebih dari itu, seluruh warga sangat berharap banjir Kali Lamong bisa segera diselesaikan pemerintah.