Penutup Dibuka, Langsung Menuai Pro-Kontra
GRESIK, Jawa Pos – Satu lagi landmark atau tetenger di Kota Pudak akhirnya selesai. Tetenger itu berwujud patung Gajah Mungkur yang berlokasi di simpang lima Petrokimia Gresik. Namun, ikon baru yang disebut menelan anggaran Rp 1 miliar itu belum diresmikan.
Sebelumnya, lokasi pembangunan patung Gajah Mungkur itu ditutupi seng. Kini penutup tersebut telah dibuka. Setelah masyarakat bisa melihat, tidak sedikit yang langsung memotretnya. Kemudian, mengunggahnya ke media sosial. Tak ayal, bangunan itu pun menuai pro dan kontra. Ada yang mendukung karena bagian dari estetika kota. Namun, ada pula yang mencemooh.
Asisten II (Perekonomian dan Pembangunan) Pemkab Gresik Ida Lailatus Sa’diayah mengatakan, patung Gajah Mungkur sebagai landmark baru itu memang sengaja didesain demikian. Sebab, jika dibuat dengan detail, bukan tidak mungkin menimbulkan aksi protes.
”Memang hanya replikasi. Kalau detail, nanti khawatir ada yang protes. Sebab, dalam agama kan tidak boleh membuat patung makhluk bernyawa,” ujarnya.
Namun, lanjut dia, bangunan tersebut belum selesai. Sebab, saat pihaknya meninjau wujud patung Gajah Mungkur itu, ada bagian warna cat yang tidak sesuai. ”Nanti kami koordinasikan dengan PT Petrokimia Gresik,” ungkapnya.
Dari informasi yang dihimpun
Jawa Pos, landmark patung Gajah Mungkur itu merupakan program
corporate social responsibility
(CSR) PT Petrokimia Gresik. Sama halnya dengan dua tetenger sebelumnya.Yakni, Keris S u milan g G a n d ring di perempat a n Sen tolan g( P T W i l m a r) dan Tugu Lontar di perempat a n Ke bom as( P T Smelting).
Namun, hibah dari pihak ketiga itu cuma bangunan utama. Biaya perawatan atau pemeliharaannya tetap dari APBD. Begitu juga rencana pembangunan tetenger baru berupa monumen perahu Nyai Ageng Pinatih di wilayah Duduksampeyan. Bangunan utama ikon perahu tersebut sumbangan dari SKK Migas. Total anggarannya berkisar Rp 10 miliar. Dana itu belum termasuk pembebasan tanah yang direncanakan untuk rest area.
Selain perahu Nyai Ageng Pinatih, pada tahun anggaran 2020 ini, pemkab membangun menara Gardu Suling (Garling) di perempatan GNI atau di Jalan Panglima Sudirman.