Jawa Pos

Laju Pertumbuha­n Penduduk di Kawasan Selatan Rendah

-

SUDAH PENUH: Gedung dan permukiman padat di belakang Siola yang masuk Kecamatan Tegalsari.

SURABAYA, Jawa Pos – Jumlah penduduk di metropolis setiap tahun bertambah. Data Badan Pusat Statistik (BPS) Surabaya 2019, jumlah penduduk Surabaya meningkat 0,37 persen jika dibandingk­an dengan tahun lalu.

Meski demikian, tidak semua kecamatan mengalami kenaikan laju penduduk. Kecamatan dengan laju pertumbuha­n tinggi adalah Benowo, Lakarsantr­i, dan Sambikerep. Laju pertumbuha­nnya 2,01 persen.

Sementara itu, ada enam kecamatan dengan laju terendah. Rata-rata laju pertumbuha­nnya 0,58 persen. Tiga kecamatan dengan laju pertumbuha­n rendah itu berada di wilayah Surabaya Selatan. Yakni, Karang Pilang, Wonokromo, dan Tegalsari.

Camat Wonokromo Tomi Ardianto mengakui, wilayahnya bukan kawasan berkembang. Perkampung­an di Wonokromo sudah sangat padat. ’’Lahan permukiman sudah penuh,” ucapnya.

Selain itu, di wilayah Wonokromo, sudah lama tidak ada perumahan dan apartemen baru. Itulah yang membuat pertambaha­n penduduk, terutama dari wilayah luar ke Wonokromo, tidak terlalu besar.

Laju pertumbuha­n rendah juga dialami Kecamatan Karang Pilang. Camat Karang Pilang Eko Budi Susilo punya penilaian tersendiri soal rendahnya angka pertumbuha­n penduduk di kawasan pinggiran yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Sidoarjo dan Gresik itu. ’’Selain program KB yang intens disosialis­asikan, kecamatan sedang gencar melakukan pengamanan aset,’’ katanya.

Kondisi itu membuat pembanguna­n hunian ilegal tidak terjadi. ”Setelah aset diamankan, lahan dibiarkan kosong. Tapi, kepemilika­nnya resmi pemerintah Surabaya,” tuturnya. Sementara itu, beberapa tahun terakhir, tak ada perizinan kawasan perumahan baru di wilayah Karang Pilang.

 ?? DITE SURENDRA/JAWA POS ??
DITE SURENDRA/JAWA POS

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia