Tiga Pekerjaan Penting Plt Bupati
DI sisi lain, Wakil Ketua DPRD Sidoarjo Emir Firdaus menyebutkan tiga tugas berat yang diemban Plt bupati. Pertama, efisiensi APBD. Pemakaian dana secara efisien tersebut belum menjadi perhatian pemkab.
Misalnya, saat pengadaan barang dan jasa. Pemkab kerap memakai acuan tertinggi dalam menetapkan harga perkiraan sendiri (HPS). Dampaknya, anggaran program dan proyek membengkak.
Legislator PAN itu mencontohkan pembangunan fisik. Ketika lelang, kontraktor berani menawar pekerjaan hingga 60 persen dari pagu anggaran. Setelah pemenang lelang ditetapkan, proyek berjalan.
”Artinya, pagu anggaran sengaja dibesarkan. Tidak sesuai kebutuhan,” terangnya.
Praktik itu, lanjut Emir, berdampak pada kondisi APBD. Penetapan biaya program tidak mengacu pada prinsip efisiensi. ”Program lain tidak mendapatkan anggaran yang cukup,” jelasnya.
EMIR FIRDAUS Wakil Ketua DPRD
Tugas kedua ialah meningkatkan pendapatan daerah. Terutama sektor pajak. Menurut Emir, masih banyak potensi pajak yang bisa ditingkatkan. Belum digali secara optimal. Sebab, setiap tahun target pajak pasti tercapai. Bahkan terlampaui. ”Pendapatan pajak selalu meningkat,” terangnya.
DPRD meminta pemkab mengoptimalkan pendapatan pajak. Seluruh potensi pemasukan ditelaah. Emir optimistis. Jika pendapatan pajak dipelototi, kekuatan APBD Sidoarjo bakal melambung. ”Lebih dari Rp 4,3 triliun. Bahkan lebih dari Rp 5 triliun,” jelasnya.
Tugas ketiga, pemkab diminta mencari sumber pendapatan lain. Misalnya, dana alokasi khusus (DAK). Emir mengatakan, setiap tahun pemkab menyetor pajak ke pemerintah. Besarnya berkisar Rp 20 triliun. Nah, seharusnya pemkab berhak mendapatkan tambahan DAK. ”Negara memberikan timbal balik. Dengan DAK itu,” ucapnya.
Pagu anggaran sengaja dibesarkan. Tidak sesuai kebutuhan.”