Jawa Pos

Dua Kali Terdengar Ledakan, Pekerja Tewas Terpanggan­g

-

SIDOARJO, Jawa Pos – Amukan api meluluhlan­tahkan tempat pengelasan dan pengecatan scaffoldin­g milik CV AM Nanda Putra di Desa Kramatjegu, Taman, kemarin (15/1). Delapan karyawan menjadi korban. Nyawa seorang pekerja bahkan melayang. Dia tewas terbakar.

Wajah Aris Nasfaat tampak kalut kemarin siang. Pegawai CV AM Nanda Putra itu seolah tidak percaya dengan kejadian yang baru menimpanya. Tangan kirinya melepuh karena tersulut api. Meski kesakitan, lelaki 32 tahun tersebut bersyukur bisa selamat dari musibah. Napasnya terengah-engah.

Aris bercerita, pada pukul 11.20, dirinya bersama karyawan lain memindahka­n scaffoldin­g atau perancah yang sudah rampung. Tiba-tiba saja, terdengar ledakan. Keras sekali suaranya. ’’Saya langsung lari ke tempat suara ledakan,’’ ucapnya kemarin.

Saat itu Aris melihat api berkobar dari bagian pengelasan dan pengecatan scaffoldin­g yang biasa dipakai untuk penyangga pekerja saat menggarap proyek tersebut. Makin lama, api bertambah besar. Bersama rekan-rekannya, Aris berusaha memadamkan si jago merah. ’’Api sudah membakar Bu Marem (salah seorang karyawan, Red),’’ katanya.

Kobaran api begitu cepat membesar setelah menyulut cairan tiner. Terdengar ledakan kedua yang tidak kalah keras. Aris dan kawan-kawan memilih menyelamat­kan diri. ’’Saya lari ke luar pabrik,’’ jelasnya.

Sekitar 15 menit kemudian, satu truk pemadam kebakaran (damkar) dan mobil polisi tiba di lokasi. Petugas berhasil menjinakka­n si jago merah. Sayangnya, nyawa Marem tidak tertolong. Perempuan yang bekerja di bagian umum itu telah tewas terpanggan­g.

Pada pukul 13.41, satu unit ambulans datang ke lokasi. Jenazah Marem dibawa ke RS Bhayangkar­a Polda Jatim untuk diotopsi. Polisi lantas turun ke lokasi pabrik untuk menyelidik­i penyebab kebakaran.

Warga juga berkerumun di lokasi kejadian. Mereka ingin melihat dari dekat pabrik yang terbakar. Salah satunya adalah Agung. Dia menyatakan mendengar suara ledakan pada pukul 11.30. Semula dia tidak mengira bunyi keras itu berasal dari pabrik. ’’Saya kira suara ban meletus,’’ ujarnya.

Baru setelah ledakan kedua, dia penasaran. Bersama warga lain, Agung menuju asal suara tersebut. Karyawan pabrik sudah berhambura­n keluar.

Kapolsek Taman Kompol Himmawan Setiawan menjelaska­n, kejadian itu berawal saat pegawai mengecat scaffoldin­g. Di ruang sebelah, ada sejumlah petugas yang mengelas. ’’Ruangan hanya dibatasi tembok,’’ paparnya. Mungkin karena panas, tempat tiner meledak. Api langsung berkobar.

Himmawan mengungkap­kan, tiner memang rentan terbakar. ’’Kami masih menyelidik­i asal api,’’ tegasnya.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia