Pencahayaan untuk Foto Bawah Laut
SURABAYA, Jawa Pos – Suasana bawah laut menjadi objek favorit bagi sebagian pencinta fotografi. Mulai tumbuhan hingga hewan-hewan laut yang berwarna-warni. Rupa objek tersebut bisa menciptakan imaji yang indah bagi penikmatnya. Fotografer Deddy Satrio buka-bukaan mengenai tip fotografi bawah laut atau underwater photography. Dia menjelaskannya dalam workshop mini di De Bun, Igor’s Pastry, Senin malam (13/1).
Deddy menyebutkan, terdapat dua jenis fotografi bawah laut. Pertama adalah underwater macro photography. Itu berfokus pada close-up objek kecil di bawah laut. Kedua adalah underwater wide photography. Yakni, berfokus pada suasana pemandangan bawah laut. Fotografer bisa menangkap beberapa objek sekaligus. Keduanya memiliki teknik berbeda. Namun, pencahayaan adalah salah satu yang penting. ”Alat-alatnya kamera anti-air, lampu strobo, alat penumpu kamera, dan kabel optik,” tutur Deddy.
Pada underwater macro photography, foto hanya berfokus pada satu objek. Objeknya diibaratkan lebih kecil dari bola tenis meja. ”Selalu mencoba pencahayaan dengan power light. Pertahankan ISO di angka 100–400. Makin kecil makin baik,” papar alumnus Institut Teknologi
Sepuluh Nopember itu.
Untuk underwater wide photography, tekniknya hampir sama dengan macro photography. Namun, bisa ditambahkan wide angle lens. Kuncinya adalah dekat dengan objek. Tujuannya, warna air laut tidak terlalu mendominasi. Makin dekat, makin berwarna gambar yang dihasilkan. Yang perlu diperhatikan lagi adalah lampu strobo. ”Sudut lurus ke depan atau sedikit membentuk sudut keluar dari lensa untuk menghindari back scattered,” ungkapnya.
Deddy pun menjelaskan bahwa ketika ingin mengambil foto bawah laut, fotografer harus memiliki lisensi menyelam bawah laut. Caranya adalah mengikuti pelatihan dari instruktur khusus. Akan diberikan teori, teknik dasar, hingga menyelam dengan kedalaman tertentu.