Cerrone Menganggapnya seperti Menang Lotre
Begitu kembali bertarung, Conor McGregor langsung mencetak rekor bayaran tertinggi. Angka estimasi hingga USD 80 juta (Rp 1 triliun) yang bakal diterimanya benar-benar membuat iri banyak petarung. Sebagai catatan, dia mendapatkan USD 50 juta (Rp 683 miliar) ketika bertarung kontra Khabib Nurmagomedov. Itu sekaligus membuktikan bahwa sosok McGregor masih layak jual. Lalu, siapakah Donald Anthony Cerrone yang menjadi lawan McGregor Minggu nanti (19/1)?
SI COWBOY –julukan Cerrone– bahkan menganggap kesempatan bertarung tersebut seperti memenangkan lotre, saking besarnya uang yang diterimanya, sekalipun kalah. Cerrone akan mendapat bayaran tertinggi sepanjang karirnya di UFC untuk duel kontra McGregor ini. Dalam kontrak, dia sudah dijamin akan mendapat bayaran USD 2 juta (Rp 27 Miliar) baik menang atau kalah. Itu belum termasuk berbagai tambahan bonus dari sponsor maupun hak siar pay per view. Sedangkan McGregor mendapat jatah USD 5 juta (68 miliar). Sepanjang karirnya, Cerrone mengaku baru mengumpulkan bayaran tertinggi USD 1,5 juta (Rp 20 Miliar). Itupun sudah termasuk bonus.
Tidak ada yang meragukan perjalanan karir Cerrone di pentas mix martial art (MMA). Sangat panjang. Sudah 18 tahun sejak 2002. Sebelum terjun di UFC, dia lebih dulu manggung di World Extreme Cagefighting (WEC), ajang tarung bebas di Amerika Serikat yang pada 2006 akhirnya dibeli oleh UFC.
Total rekor pertarungannya sampai saat ini adalah 36 kali menang dan 13 kali kalah. Khusus
untuk UFC, rekor yang dia buat sejak 2011 adalah 23 kali menang dan 10 kali kalah. Jumlah itu membuatnya masih memegang rekor mentereng sebagai pengumpul kemenangan terbanyak dalam sejarah UFC.
Dia juga memegang beberapa rekor lain. Yakni, bercokol di peringkat kedua petarung dengan jumlah kemenangan terbanyak di kelas ringan. Cerrone juga pernah tercatat sebagai petarung paling sering naik ring dalam 12 bulan. Yakni, sebanyak enam kali. ”Setiap aku naik ring, aku ingin ada rekor lain yang tercipta,” ucapnya kepada MMA Junkie.
Meski demikian, rekor-rekor tersebut seperti tidak seberapa mendapat perhatian publik. Dia sadar, salah satu faktor yang membuat itu terjadi karena dirinya belum pernah meraih gelar juara dunia. Karena itu, kesempatan tarung kontra McGregor, yang notabene punya nama besar dan seorang mantan juara dunia, dia sebut sebagai peluang terbaik menuju impian tertingginya. ”Ini semua tentang sebuah legacy
tertinggi yang nanti aku tinggalkan,” ucap Cerrone dilansir
USA Today.
Cowboy selama ini dikenal sebagai pekerja keras di dalam ring. Sepanjang tahun lalu, dia naik ring empat kali. Hasilnya adalah dua kali menang dan dua kali kalah. Salah satu kekalahan itu adalah di tangan Tony Ferguson yang tidak lain calon lawan Khabib Nurmagomedov pada April mendatang.
McGregor masih diunggulkan dalam pertarungan itu. Walaupun, dia akan turun di kelas welter yang sejatinya bukan spesialisasinya. Waktu istirahat yang cukup, sejak kalah dari Khabib pada Oktober 2018, membuat sejumlah pengamat yakin petarung Irlandia itu sedang berada pada kondisi terbaik. Dalam beberapa unggahan di media sosial dan komentar-komentarnya, petarung 31 tahun tersebut memang tampak sangat fit. Dia bahkan mengaku telah mengubah gaya hidup serta berlatihnya untuk menghadapi pertarungan pertamanya sejak 2018 itu.