Jawa Pos

MENYESAL KALAH DENGAN POLA YANG SAMA

Jorji Nyaris Menang atas Yamaguchi

-

JAKARTA, Jawa Pos – Desah kekecewaan sontak memenuhi Istora Senayan, Jakarta. Ketika Gregoria Mariska Tunjung mengakhiri laga babak pertama Indonesia Masters 2020 dengan kekalahan. Tunggal putri terbaik Indonesia itu benarbenar mengoyak emosi fans saat melawan unggulan kedua AkaneYamag­uchi.Sempatmend­ominasi,sempatlead­ing,tetapi lagi-lagi dia gagal menutupnya dengan kemenangan.

Skor 21-12 yang dibukukan Jorji –sapaan Gregoria– pada

game pertama memang memantik energi positif dan harapan dari sektor itu. Dia tampil meyakinkan. Di sisi lain, sejak cedera pertengaha­n tahun lalu, Yamaguchi belum kembali ke penampilan terbaik.

Yamaguchi mengungkap­kan, kekalahan pada game pembuka itu terjadi karena kondisi fisiknya belum bisa menyesuaik­an intensitas gerakan. ’’Stamina drop drastis gara-gara terlalu lama nggak latihan. Makanya endurance di lapangan

nggak seperti dulu. Karena memang kebugaran belum balik 100 persen,’’ jelas dia.

Hal itu seharusnya dimanfaatk­an Jorji. Faktanya, pada

game kedua, Yamaguchi malah bangkit. Dia tidak lagi melakukan banyak kesalahan sendiri. Sebaliknya, Jorji dibikin keteteran mengejar pukulannya.

Jorji punya tren buruk jika bermain rubber game. Dia pasti akan unggul poin, bahkan tak jarang mencapai match point terlebih dahulu. Namun, entah dengan cara apa saja, dia terkejar oleh lawan. Dan kalah. Nah, hal itu benar-benar terjadi tadi malam...

Pemain kelahiran Wonogiri, Jawa Tengah, tersebut awalnya memimpin 18-15. Yamaguchi menyamakan kedudukan. Jorji leading lagi 19-18. Namun, Yamaguchi membalikka­n kedudukan 20-19. Jorji tak mau menyerah. Dia memaksakan deuce. Dari situlah ketegangan dimulai. Dia selalu mengejar angka Yamaguchi. Sayang, pada fase kritis itu, Jorji memilih bertahan. Sementara itu, Yamaguchi berkali-kali melontarka­n serangan-serangan tajam. Jadilah pemain berperingk­at ke-24 tersebut kandas 22-24.

’’Dua poin terakhir, saya mikirnya kan dia tipikal pemain yang susah dimatikan. Pasti bakal alot. Jadinya terakhir ngoyongoyo­an aja, main tengahteng­ah nggak apa-apa asal nggak mati sendiri,’’ tutur Jorji. ’’Cuma, finishing sama spekulasi dia selalu lebih pas. Saya beberapa kali ingin spekulasi, tapi bola sambungan ternyata nggak bisa matiin, sementara dia dapat terus,’’ curhatnya.

Di mata Yamaguchi, penampilan Jorji kian baik dalam setiap pertemuan mereka. Kemarin merupakan turnamen keempat yang mempertemu­kan keduanya. ’’Dia dulu sering banget error nggak penting dan selalu main bola-bola rendah. Tapi, gaya mainnya sudah lumayan berubah dan semakin baik. Error juga sudah jauh berkurang dibandingk­an dulu,’’ puji Yamaguchi.

Meski dipuji, pemain 20 tahun itu tak mampu menyembuny­ikan kekecewaan­nya. Tersingkir di babak pertama dalam turnamen di rumah sendiri membuatnya terpukul. Sebab, di istora ini, Jorji bertekad membayar kekalahan di babak 32 besar Malaysia Masters.

’’Di sini target pengen delapan besar walau nggak gampang. Pokoknya pengen tembus dulu,’’ ucap dia. ’’Dari dulu kalah tiga set, unggul duluan, lalu kekejar. Tadi saya pengen lewatin dulu tegang-tegangnya. Cuma, ya pasti tiap main selalu menyiapkan (diri untuk) menang atau kalah. Yang penting bisa tampilkan permainank­u di sini,’’ ujar Jorji.

 ?? HARITSAH ALMUDATSIR/JAWA POS -GRAFIS: HERLAMBANG/JAWA POS ?? ANDAI BERBEDA: Ekspresi Gregoria Mariska Tunjung ketika kehilangan poin dalam pertanding­an melawan Akane Yamaguchi. Pada babak pertama Indonesia Masters 2020 di Istora Senayan tadi malam, dia kalah tipis.
HARITSAH ALMUDATSIR/JAWA POS -GRAFIS: HERLAMBANG/JAWA POS ANDAI BERBEDA: Ekspresi Gregoria Mariska Tunjung ketika kehilangan poin dalam pertanding­an melawan Akane Yamaguchi. Pada babak pertama Indonesia Masters 2020 di Istora Senayan tadi malam, dia kalah tipis.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia