Jawa Pos

Mau Jadi Manajer karena Masih Bisa Ngeteh

Bambang Pamungkas kembali ke Persija Jakarta. Bukan sebagai pemain atau pelatih. Bomber yang baru saja memutuskan gantung sepatu itu mendapat mandat sebagai manajer Macan Kemayoran, julukan Persija.

- FARID S. MAULANA, Jawa Pos, Jakarta

’’KARENA setelah 20 tahun menikmati diri di sepak bola, saya mungkin ingin bangun lebih siang dan menikmati teh hangat tanpa gula,’’ ucap Bambang Pamungkas pada 19 Desember lalu. Kalimat itu seolah menjadi penegas bahwa Bepe –sapaan Bambang Pamungkas– ingin rehat sejenak dari ingar bingar sepak bola nasional.

Ya, Bepe ingin menikmati masa ”pensiun”-nya dengan tenang. Bahkan, tawaran dari CEO Persija yang kini menjabat Direktur Olahraga Persija Ferry Paulus untuk mengambil kursus kepelatiha­n ditolak. Pria berusia 39 tahun itu ingin menikmati hidup seperti layaknya manusia normal. Berkumpul bersama keluarga dan menikmati sisa hidupnya seperti kalimat terakhir pada 19 Desember lalu, ”Bangun siang dan menikmati teh hangat tanpa gula”.

Tapi, keinginann­ya untuk menjauh dari lapangan hijau sulit terealisas­i musim ini. Bepe telah didapuk sebagai manajer Persija. Kenapa menerima tawaran tersebut?

”Sebenarnya keputusan untuk pensiun ada sejak awal musim, Pak Ferry sudah meminta saya jadi manajer, tapi saya tidak mau menjawab. Ketika saya pensiun pun saya belum jawab,’’ papar Bepe kemarin (17/1) saat perkenalan Pelatih Kepala Persija Sergio Farias dan struktur manajemen tim yang baru.

Bepe sulit menolak. Sebab, dia merasa ada ikatan batin yang kuat dengan Persija. Apalagi, Persija punya target yang tinggi musim ini. ”Kalau target tidak tinggi sih saya merasa untuk apa saya di sini. Ketika ada target tinggi dan ini bagian dari tanggung jawab saya, selama jadi bagian dari Persija saya akan berikan yang lebih baik,’’ tegas mantan bomber timnas Indonesia itu.

Soal kehidupan di luar sepak bola seperti bangun siang dan menikmati teh hangat tanpa gula yang bakal terganggu, Bepe tak mempersoal­kan. Dia menegaskan tetap bisa melakukan aktivitas tersebut ketika jadi manajer. ’’Saya tidak akan seintens seperti ketika masih main. Artinya, tidak perlu latihan setiap hari juga,” paparnya. ”Mungkin ada saatnya saya di kantor untuk meeting. Secara intensitas tidak seperti ketika jadi pemain, tapi secara pemikiran tetap sama,’’ ujarnya,

Selain itu, dia sudah mengajukan syarat kepada FP, sapaan Ferry Paulus. Dia mau menerima permintaan jadi manajer asalkan ada bargaining khusus. ’’Seminggu lalu sudah saya sampaikan kepada Pak Ferry, tapi tidak mengurangi tanggung jawab saya untuk all-out ke tim. Saya tetap bisa ngeteh (minum teh, Red),’’ tuturnya, lalu tersenyum.

Bepe menuturkan, dirinya bakal melakukan perubahan besar pada Persija.

Tentu perubahan itu bukan dari segi teknis. Sebab, dia tidak akan mencampuri urusan pelatih anyar Persija Sergio Farias. Yang bakal diubahnya adalah kebiasaan di luar lapangan.

Ya, bersama Adhi Tjahjoko –jika diizinkan kesatuanny­a di Angkatan Udara– ada beberapa hal yang akan diubah Bepe. Misalnya, soal interview pemain dan pelatih setelah latihan. Bepe menegaskan bakal menyiapkan tempat konferensi pers khusus.

’’Tidak lagi sembaranga­n, ada pemain yang disiapkan untuk wawancara setiap hari. Akhir pekan nanti saya dengan Pak Ardhi atau Pak Panca (presiden klub Persija) akan ikut prescon untuk menjelaska­n perkembang­an tim selama seminggu. Kami ingin merapikan semuanya. Saya ingin membuat tim ini seperti layaknya tim ibu kota,’’ tegasnya.

Bepe juga bakal membantu Sergio Farias untuk adaptasi. ”Agar lebih cepat membaur dan menemukan apa yang kami inginkan,’’ harapnya.

 ?? SALMAN TOYIBI/JAWA POS ?? PERAN BARU: Bambang Pamungkas saat sesi perkenalan pelatih dan manajer baru Persija Jakarta di Kuningan kemarin.
SALMAN TOYIBI/JAWA POS PERAN BARU: Bambang Pamungkas saat sesi perkenalan pelatih dan manajer baru Persija Jakarta di Kuningan kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia