PTN Tambah Kuota Mahasiswa Baru
Jaring Camaba, Buka Prodi Kekinian
SURABAYA, Jawa Pos – Tahap pengisian pangkalan data sekolah dan siswa (PDSS) terus berlangsung. Sejumlah perguruan tinggi negeri (PTN) sedang menentukan kuota untuk calon mahasiswa baru (camaba) tahun ini. PTN rata-rata menambah kuota untuk calon mahasiswa baru.
Rektor Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jawa Timur Prof Akhmad
Fauzi mengatakan bahwa tahun ini UPN menambah kuota camaba menjadi 4.200 kursi. Jumlah tersebut meningkat daripada tahun lalu. ”Tahun lalu kami hanya menerima 3.550 mahasiswa,” katanya.
Total 4.200 kursi tersebut dibagi untuk tiga jalur seleksi masuk PTN. Yakni, kuota jalur seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN) mencapai 20 persen atau 840 kursi, kuota jalur seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (SBMPTN) 50 persen, dan jalur mandiri 30 persen
”Kuota SBMPTN kami berikan paling besar,” ujarnya.
Selain menambah kuota camaba tahun ini, lanjut Fauzi, UPN berencana membuka lima program studi (prodi) baru. Yakni, prodi farmasi, prodi pariwisata, prodi teknik mesin, prodi data sains, dan prodi doktor agrobisnis. Kini UPN masih menunggu keluarnya izin dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). ”Masih belum keluar izinnya karena ada penundaan sementara oleh Kemendikbud,” kata dia.
Rektor PTN se-Indonesia dikumpulkan di Jakarta kemarin (17/1). Pertemuan tersebut membahas pelaksanaan SNMPTN. Saat ini tahap SNMPTN sudah dimulai. Yakni, pengisian PDSS oleh sekolah. ”Termasuk pemeringkatan nanti juga dari sekolah. Jadi, tunggu PDSS selesai dulu,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua Pusat Penerimaan Mahasiswa Baru (PPMB) Universitas Airlangga (Unair) Achmad Sholihin mengatakan, total kuota camaba Unair tahun ini mencapai 5.700 kursi. Jumlah tersebut bertambah dari tahun lalu karena ada prodi baru yang dibuka tahun ini. ”Sebetulnya sama saja dengan tahun lalu. Tidak ada peningkatan. Namun, ada penambahan 300 kursi karena dibuka lima prodi baru,” katanya.
Bahkan bisa dibilang, prodi tersebut kekinian. Lima prodi baru tersebut adalah prodi teknik industri, teknik elektro, rekayasa nano teknologi, teknologi sains data, serta teknik robotika dan kecerdasan buatan. Kuota masing-masing prodi 60 kursi. ”Total prodi lama ada 39 dan yang baru ada 5,” ujarnya.
Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Prof Mochamad Ashari menyatakan belum menentukan kuota camaba. Namun, jika mengacu tahun lalu, komposisinya 30 persen SNMPTN, 40 persen SBMPTN, dan 30 persen jalur mandiri. ”Kami masih menunggu kebijakan baru dari Kemendikbud,” katanya.
Sementara itu, Universitas Negeri Surabaya (Unesa) juga mulai menyusun kuota camaba tahun ini. Namun, Unesa diperkirakan tidak menambah kuota camaba tahun ini.
Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru Unesa Vinda Maya mengatakan, kuota camaba tetap di angka 6.800 mahasiswa. ”Masih sama seperti tahun lalu,” ucapnya saat dihubungi kemarin (17/1).
Vinda menambahkan, perbedaan tahun ini terletak pada jumlah kuota jalur prestasi. Sebab, jalur tersebut baru akan dibuka untuk mengisi kekosongan kursi dari kuota-kuota jalur lainnya. Kekosongan kursi itu biasanya disebabkan siswa yang diterima melalui SNMPTN, SBMPTN, maupun jalur mandiri tidak mendaftar ulang. ”Tahun lalu ada sisa 350 kursi. Nah, kami infokan ke pusat untuk digunakan sebagai jalur prestasi,” jelas Maya.
Sama halnya dengan Unesa dan ITS, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) hingga kini juga belum menentukan kuota camaba. Kepala Bagian Akademik (Kabag) UINSA Abdullah Rofiq Mas’ud mengatakan, penetapan kuota masih menunggu persetujuan rektor. Namun, angkanya tidak jauh beda dari tahun kemarin. Yakni, kuota SNMPTN 30 persen, SBMPTN 40 persen, dan jalur mandiri 30 persen. ”Kuota yang akan diterima tahun ini belum diputuskan angkanya,” katanya.
Rofik menambahkan, penentuan kuota camaba diputuskan paling lambat akhir Januari. Sebab, Kemendikbud menargetkan awal Februari kuota penerimaan mahasiswa baru di masing-masing universitas harus di-upload. ”Sehingga calon mahasiswa bisa melihat melalui web resmi,” ujarnya.