Minta Pemkot Aktif Sosialisasi
SURABAYA, Jawa Pos – Pansus perubahan nama jalan bakal kembali menggelar rapat pekan depan. Pakar dan ahli sejarah akan diundang lagi. Dewan meminta agar pemkot aktif melakukan sosialisasi ke masyarakat. Sebab, pembahasan tersebut harus selesai akhir Februari.
Sekertaris Pansus Ibnu Shobir mengakui, masih ada pro dan kontra dalam pembahasan nama jalan yang akan diubah maupun dipindah. Sebab, banyak pihak yang memang terlibat di dalamnya. Baik keluarga tokoh yang namanya akan dipakai, warga, maupun para ahli sejarah.
Karena itu, semua pihak perlu duduk bersama untuk membahasnya. Shobir mengatakan, rapat lanjutan mengenai perubahan nama jalan digelar Senin pekan depan. ”Rencananya, mengundang pakar lagi,” ujarnya kemarin (17/1).
Menurut Shobir, banyak hal yang perlu didudukkan bersama agar pembahasan soal perubahan nama jalan tuntas. Baik dari sisi administrasi maupun nilai historisnya. ”Target kita 20 kali rapat selesai. Jadi, sekitar akhir Februari,” jelasnya.
Nah, di tengah pembahasannya, dewan meminta pemkot aktif menyosialisasikan rencana perubahan maupun pemindahan nama jalan tersebut. Sebab, hal itu menyangkut identitas warga yang tinggal di lokasi tersebut. ”Pemkot harus aktif sosialisasi. Jangan sampai warga tidak tahu ada pergantian nama jalan,” tuturnya.
Terpisah, Ketua Pansus Nama Jalan Khusnul Khotimah mengingatkan agar warga tidak boleh sampai terdampak perubahan nama jalan tersebut nanti. ”Karena itu, sosialisasi harus dilakukan mulai sekarang,” ucap politikus PDIP tersebut.
Sebab, sudah ada gambaran jalan mana saja yang namanya akan diganti. Salah satunya, Jalan Singapura yang diusulkan menjadi Jalan Abdul Wahab Hasbullah. Sebagian ruas Jalan Menganti juga bakal diganti menjadi Jalan Komjen Pol M. Jasin.
Lima jalan di kawasan segi delapan Puncak Permai juga dilebur jadi tiga jalan. Yakni, Jalan Sukomanunggal Jaya, Raya Satelit Selatan, Darmo Harapan I, Darmo Harapan III, dan Darmo Baru XII.