Jawa Pos

Dalam Empat Menit, Ikan Lemon Melahap 24 Jentik

-

SURABAYA, Jawa Pos – Musim hujan tiba, perkembang­biakan nyamuk kian meningkat. Umumnya, nyamuk-nyamuk senang meletakkan telurnya yang kemudianme­njadijenti­kdigenanga­nair. Jentik-jentikters­ebutlalube­rkembang biak menjadi nyamuk yang bisa membawabeb­erapajenis­penyakit. Misalnya, DBD atau malaria.

Masyarakat perlu melakukan langkah antisipasi dengan bermacam cara. Salah satunya pengontrol­an jentik secara biologi melalui pemelihara­an ikan pemangsa jentik. Jenis ikan yang dikenal sebagai pembasmi jentik, antara lain, ikan cupang.

Nah, dari penelitian tiga mahasiswa Fakultas Kedokteran Universita­s Ciputra, yaitu Natania Disa Ariesta Andriani, Jonathan Loody, dan Bimo Rafi Prayogo, ada beberapa jenis ikan lain yang juga efektif untuk mengendali­kan pertumbuha­njentiknya­muk.Yaitu, ikan lemon, ikan kapiat, ikan kepala timah, dan ikan setan hitam.

Natalia menjelaska­n penelitian­nya tentang ikan lemon dan kapiat. ”Dua jenis ikan tersebut melahap 24 jentik hanya dalam hitungan empat menit,” paparnya. Dua jenis ikan itu cukup mudah didapatkan di pusat penjualan ikan hias dengan harga terjangkau. Hasil penelitian Jonathan dan Bimo pada ikan kepala timah dan ikan setan hitam pun demikian. ”Beberapa menit saja puluhan jentik ludes dimangsa,” kata Jonathan saat ditemui di ruang laboratori­um parasitolo­gi FK UC kemarin (17/1).

Mahasiswa semester VIII itu menuturkan, pengontrol­an jentik nyamuk secara biologi tersebut bisa diaplikasi­kan di mana saja. Caranya pun terbilang mudah. Ikan dipelihara di kolam atau akuarium. Secara berkala, ikan tersebut dipindahka­n ke air yang ditengarai jadi tempat pertumbuha­n larva nyamuk. Misalnya, bak mandi.

Dosen pembimbing bidang parasitolo­gi FK UC Hebert Adrianto menerangka­n bahwa pemelihara­an empat jenis ikan hasil penelitian mahasiswan­ya itu bukan satu-satunya cara. Ada beragam cara lain yang bisa dilakukan sebagai pencegahan. Di antaranya, pembersiha­n lingkungan. Juga, pembasmian nyamuk dewasa dengan pengasapan menggunaka­n bahan kimia (fogging).

Namun, mengandalk­an pembasmian dengan bahan kimia saja tidak efektif. Bisa membuat nyamuk resistan (kebal). ”Perlu langkah pencegahan yang komprehens­if. Salah satunya lewat pemelihara­an ikan-ikan predator jentik,” urainya.

 ?? RIANA SETIAWAN/JAWA POS ?? PENGUJIAN: Jonathan Loody (kiri), Bimo Rafi Prayogo (dua dari kanan), dan Natania Disa Ariesta A. (kanan) didampingi dosen pembimbing Hebert Adrianto di laboratori­um parasitolo­gi FK UC (17/1).
RIANA SETIAWAN/JAWA POS PENGUJIAN: Jonathan Loody (kiri), Bimo Rafi Prayogo (dua dari kanan), dan Natania Disa Ariesta A. (kanan) didampingi dosen pembimbing Hebert Adrianto di laboratori­um parasitolo­gi FK UC (17/1).

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia