Gerebek Warkop Esek-Esek
GRESIK, Jawa Pos – Sebuah warkop yang menyediakan layanan prostitusi di Desa Banyu Urip, Kedamean, digerebek anggota Satreskrim Polres Gresik. Polisi menangkap Pramuji, 45, yang menjadi mucikari bisnis haram tersebut. Petugas juga memeriksa sembilan ’’ayam’’ berusia 19–30 tahun yang dipekerjakan tersangka. Semua perempuan muda itu berasal dari Jawa Barat.
Wakapolres Gresik Kompol Dhyno Indra Setyadi menyatakan, warung yang dikelola Pramuji tidak hanya menyediakan makanan dan minuman. Tetapi juga pekerja seks komersial (PSK). ’’Mereka ditawarkan langsung kepada pelanggan warung,’’ ujarnya di Mapolres Gresik dengan didampingi Kasatreskrim AKP Panji P. Wijaya, Kasat Intel AKP Jingga Novrianto Putra, dan Kasubbaghumas AKP Hasum Ashari.
Dari hasil pemeriksaan, layanan esek-esek di warkop milik Pramuji itu bertarif Rp 150 ribu untuk sekali kencan. ’’Usia mereka tergolong masih muda-muda,’’ jelas perwira satu melati di pundak itu.
Anggota satreskrim cukup lama memantau aktivitas prostitusi terselubung tersebut. Pada Senin (13/1) sekitar pukul 23.00, tim Resmob Selatan melihat aktivitas mencurigakan. Petugas lantas melakukan penggerebekan. Selain mengamankan seorang PSK dan Pramuji, petugas menyita beberapa barang bukti. Di antaranya, uang Rp 200 ribu, empat buah tisu bekas pakai, dan seprai. ’’Tersangka kami jerat pasal 296 KUHP dan atau 506 KUHP,’’ jelas Dhyno.
Di hadapan petugas, Pramuji mengaku belum genap setahun membuka usaha prostitusi tersebut. Awalnya, ada sembilan PSK yang menjadi anak buahnya. ’’Sekarang tinggal enam orang. Karena tiga lainnya pulang,’’ ucapnya.
Pramuji menambahkan, para PSK tersebut rata-rata baru lulus sekolah menengah atas (SMA). ’’Yang bingung mencari pekerjaan. Mereka adalah teman anak buah saya,’’ ungkapnya.