Asisten II Sebut Wujud Publik Peduli
Polemik Landmark Gajah Mungkur
GRESIK, Jawa Pos – Landmark baru berupa patung ”lucu” Gajah Mungkur di perlimaan PT Petrokimia Gresik, Sukorame, terus menjadi perdebatan. Bahkan jadi bahan guyonan. Di media sosial belakangan muncul banyak meme. Meski demikian, tampaknya pemkab tetap bergeming.
Asisten II (Bidang Perekonomian dan Pembangunan) Sekda Gresik Ida Lailatussa’diyah mengatakan, reaksi publik itu merupakan bukti kepedulian. ”Bersyukur, ada hikmahnya. Bukti masyarakat peduli dengan pembangunan di Gresik,” ujar mantan sekretaris dinas pekerjaan umum dan tata ruang (DPUTR) itu kemarin (17/1).
Dia menyebutkan, patung Gajah Mungkur tersebut akan disempurnakan. Di antaranya, menambah berbagai hiasan bunga, lampu, dan ornamen lain. ”Menunggu pengecekan terlebih dahulu bersama pihak PT Petrokimia Gresik dan tim pemkab untuk detail penyempurnaannya,” ungkapnya.
Sejauh ini, lanjut Ida, belum ada rencana untuk mengubah atau membongkar landmark patung Gajah Mungkur tersebut. ”Karena dibangun sesuai gambar perencanaan. Desainnya dari para ahli yang dipakai pemkab,” paparnya.
Anggaran untuk membangun patung Gajah Mungkur tersebut berasal dari CSR PT Petrokimia Gresik. Nominalnya disebut mencapai Rp 1 miliar. PT Petrokimia Gresik mengaku tidak tahu-menahu soal desain landmark itu. Sebab, yang menangani adalah tim pemkab. Belum jelas, siapa rekanan yang membangun tetenger tersebut.
Sementara itu, Akhmad Choiri, salah seorang ahli waris rumah Gajah Mungkur, mengatakan bahwa pihaknya tidak mengetahui proyek pembangunan landmark di perlimaan PT Petrokimia Gresik tersebut. ”Tidak dimintai izin, idealnya ya kulo nuwun dulu,” ujarnya.