18 Titik Kerusakan di Kalirungkut sampai Rungkut Kidul
SURABAYA, Jawa Pos – Kawasan Jalan Raya Kalirungkut hingga Rungkut Kidul, tampaknya, masih jadi titik rawan bagi para pengendara. Penyebabnya, kondisi jalan yang mengalami sejumlah kerusakan. Mulai aspal yang tidak rata hingga berlubang.
Berdasar pengamatan Jawa Pos di lapangan, setidaknya ada 18 titik yang bermasalah. ”Seperti di depan ini, Mas. Ada lubang yang mulai membesar,” kata M. Rozi, pedagang sekitar. Dia mengatakan, lubang itu muncul belum lama ini.
Menurut dia, ada dua kemungkinan penyebabnya. Yakni, aspal kurang tebal dan pengikisan yang disebabkan hujan. Rozi menyebutkan, jika tidak segera diperbaiki, lubang bisa menimbulkan banyak bahaya bagi pengendara. Khususnya, malam hari dan tergenang air. Kawasan tersebut termasuk minim penerangan.
Camat Rungkut Yanu Mardianto mengatakan, persoalan jalan rusak di wilayah kerjanya memang banyak. ”Saya akan coba berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) Surabaya untuk memperbaiki satu per satu,” paparnya.
Saat ditanya soal penyebab rusaknya jalanan, dia mengakui aktivitas lalu lintas di kawasan tersebut padat. Terutama, kendaraan berat. ”Jalan itu menghubungkan ke SIER. Di sana banyak pabrik,” ucapnya. Tingginya kendaraan yang melintas dengan otomatis menekan struktur jalan di kawasan tersebut.
Yanu mengatakan, pihaknya akan mendahulukan jalan yang mengalami kerusakan parah. Sebab, itu membahayakan pengendara. Dia juga mengimbau warga yang melintas untuk menurunkan kecepatan ketika melintasi jalan tersebut. ”Sebab, pengerjaan jalan tak bisa seperti membalikkan telapak tangan. Harus perlahan-lahan,” papar Yanu.
Di sisi lain, Kabid Perancangan dan Pengawasan DPUBMP Surabaya Farhan Sanjaya menuturkan, perbaikan dilakukan dalam waktu dekat. ”Saya sudah sampaikan ke bagian fisik. Pasti segera dikerjakan,” ucapnya.
Dia mengatakan sudah melakukan perbaikan di area tersebut. Tepatnya pada Senin (30/12). Ada jalan bergelombang yang memiliki ketinggian 7 cm. Panjangnya mencapai 7 sentimeter. ”Kondisinya sangat membahayakan. Banyak pengendara yang celaka saat bertemu titik jalan tersebut,” paparnya.
Menurut dia, jalan di sana mudah sekali rusak karena terus dilalui kendaraan berat. ”Jadi butuh usaha ekstra untuk meratakannya,” ujarnya.