Tunggu Sosialisasi ke Warga, TPS Pandegiling Belum Ditutup
SURABAYA, Jawa Pos – Pemindahan lokasi Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Kelurahan dr Soetomo belum bisa terealisasi. Dinas kebersihan dan ruang terbuka hijau (DKRTH) masih menunggu kecamatan melakukan sosialisasi kepada warga setempat. Tujuannya, menghindari adanya pelanggaran. Misalnya, pembuangan sampah sembarangan setelah tempat tersebut ditutup.
TPS seharusnya ditutup awal tahun ini. Sebab, Dinas Perhubungan (Dishub) Surabaya sudah memasang traffic light (TL). Namun, upaya pemindahan TPS tidak mudah. Ada beberapa faktor yang menjadi kendala. Salah satunya mencari tempat baru.
Berbagai opsi pun dijalankan. Misalnya, rencana membeli lahan milik warga dan mengalihkan TPS ke tiga titik. Kasi Pemeliharaan Sarana dan Prasarana (Sarpras) DKRTH Surabaya Eko Agung Purwito mengatakan, keputusan yang diambil adalah menutup TPS Pandegiling dan mengalihkannya ke tiga lokasi. Yakni, di TPS Pasar Kembang, TPS Kembang Kuning, dan TPS Ketampon. ’’Solusi ini yang paling bisa dilakukan segera,’’ ucapnya kemarin (17/1).
Hanya, saat ini langkah tersebut belum bisa dilakukan. Agung mengatakan, pihaknya masih menunggu sosialisasi dari kecamatan dan kelurahan setempat. Jika memang sudah dijalankan, DKRTH akan mengosongkan bak sampah di Jalan Pandegiling tersebut. ’’Masalah yang kami khawatirkan adalah kebiasaan warga membuang sampah di lokasi itu. Ketika TPS sudah ditutup, warga masih membuang sampah di sana,’’ lanjutnya.
Jika tindakan itu terjadi, justru berbahaya. Sebab, jalan akan menjadi kumuh. Karena itu, imbauan dan sosialisasi harus segera
dilakukan. Terlebih, volume sampah di TPS tersebut besar. Sehari bisa mencapai tiga truk.
Saat sosialisasi, Eko berharap para pendorong gerobak juga diundang. Sebab, mereka akan
lebih jauh ketika membuang sampah warga. Artinya, akan ada kenaikan retribusi sampah bagi warga sekitar. ’’Bisa juga mengajak DKRTH terkait sosialisasi tersebut,’’ tuturnya.