Pengadaan Tanah untuk JLLB Selesai Januari
SURABAYA, Jawa Pos – Pengadaan tanah yang menjadi problem pengerjaan jalan lingkar luar barat (JLLB) ditargetkan bisa selesai pada Januari ini. Dengan begitu, proyek lanjutan bisa segera dikerjakan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan Erna Purnawati mengungkapkan, tinggal satu persil tanah yang akan dibayarkan ganti ruginya pada Januari ini.
Pada 2019, kata Erna, ada dua bidang tanah di dekat akses flyover menuju ke Terminal Teluk Lamong yang harus dibebaskan. Tapi, dari penilaian tim appraisal, nilai tanah tersebut cukup tinggi. Erna enggan menyebutkan harga tanah itu. Bila satu persil tersebut telah selesai dibebaskan, lahan dari Sememi hingga akses menuju flyover itu tinggal dibangun.
”Dekat akses flyover itu ada dua persil dan memang dapatnya banyak. Uangnya tak cukup sehingga dibayarkan cuma satu persil. Sekarang sudah dibayar total sehingga ini nanti sudah bisa dibangun,” ungkap Erna.
Erna menjelaskan trase atau jalur yang akan digunakan untuk akses JLLB itu sambil menunjukkan peta dari kertas yang tertempel di dinding ruang kerjanya. Persil untuk JLLB tersebut ditandai dengan hijau, biru muda, dan merah muda. ”Ini tanah BTKD (bekas tanah kas desa, Red),” jelas Erna sambil menunjuk warna biru muda.
Akses JLLB itu akan bertemu dengan Jalan Raya Sememi. ”Yang di tengah nanti ada SUTET-nya,” imbuh Erna sambil menunjukkan sebuah gambar dengan tiang SUTET di tengahnya.
Proyek JLLB memang menjadi salah satu program untuk memecah arus lalu lintas kendaraan. Terutama kendaraan besar agar tidak sampai masuk ke dalam kota. Selain itu, diharapkan bisa membangkitkan ekonomi di kawasan sekitar
JLLB tersebut.
Sebelum memulai pengerjaan fisik atau pembangunan jalan, pemkot melelang dua manajemen konstruksi (MK) untuk proyek JLLB itu. Di antaranya, ruas Sememi menuju Benowo dengan anggaran Rp 2,2 miliar. Pengerjaan fisik proyek tersebut diperkirakan menelan anggaran hingga Rp 80 miliar.
Manajemen konstruksi lainnya yang telah dilelang adalah ruas Tambak Osowilangun menuju ke Benowo dengan anggaran Rp 648 juta. Nilai proyek atas pekerjaan tersebut diperkirakan Rp 20 miliar. ”Nanti (lelang fisik, Red) JLLB itu kita barengkan lelangnya dengan akses flyover Pelindo menuju ke GBT,” ungkap Erna.
Akses flyover yang dikerjakan Pelindo III itu akan tersambung dengan Terminal Teluk Lamong dan melintas di atas jalan tol Surabaya– Gresik.