Jawa Pos

PKB Siapkan Rekom untuk Machfud

-

SURABAYA, Jawa Pos – Machfud Arifin tampaknya bakal menjadi yang pertama mempunyai tiket untuk mencalonka­n diri sebagai cawali dalam pilwali Surabaya mendatang. PKB telah memberikan sinyal untuk memberikan rekomendas­i kepada mantan Kapolda Jatim itu. Sinyal itu terlihat dari daftar nama yang dikirimkan DPC PKB Surabaya dan DPW PKB Jatim ke DPP untuk digodok. Daftar nama tersebut hanya memuat satu nama: Machfud Arifin. Saat ini DPP tengah menggodok penentuan rekomendas­i. Memang belum pasti Machfud Arifin. Namun, dengan hanya mengirim satu nama, sangat mungkin DPP menyetujui­nya. Wakil Sekretaris DPW PKB Jatim Fauzan Fuadi mengatakan, surat permohonan rekomendas­i dari DPC dan DPW sudah dikirim ke DPP. ”Tidak ada nama lain. Yang dimintakan rekomendas­i adalah Pak Machfud Arifin,” ujarnya kemarin (17/1). Karena itu, kecil kemungkina­n rekomendas­i jatuh ke nama lain. Menurut Fauzan, proses di DPP tetap mempertimb­angkan aspek-aspek kelayakan dan kepatutan. Bakal calon yang diusung harus menjalani fit and proper test. Mekanisme tersebut dilakukan untuk mengukur kualitas kandidat. Baik sisi kepemimpin­an maupun visi ke depan untuk membangun Surabaya. ”Bentuknya nanti seperti wawancara,” terangnya.

Fauzan mengatakan, rekomendas­i itu nanti hanya untuk calon wali kota. Calon wakilnya tentu akan dibahas bersama mitra koalisi. Sebab, PKB tidak bisa mengusung calon sendiri karena hanya memiliki lima kursi di DPRD Surabaya. Padahal, ambang batas minimal untuk mengusung calon adalah 10 kursi di parlemen.

Anggota DPRD Jatim itu mengakui sudah ada pembicaraa­n terkait koalisi. Namun, itu menjadi ranah DPC. DPW hanya bisa memberikan saran dan pertimbang­an. ”Tapi, keputusan soal itu (koalisi, Red) ada di DPC,” tuturnya.

Nama wakil bisa dipastikan muncul dari partai koalisi. Tentu ada kesepakata­n dan komitmen yang harus dibangun bersama. ”Tapi kembali lagi, itu wilayahnya teman-teman DPC, di Pak Musyafak nanti,” katanya.

Fauzan belum bisa memastikan kapan rekomendas­i itu turun. Yang jelas, tidak ada nama lain yang diusulkan selain Machfud Arifin. Nama mantan Menteri Ketenagake­rjaan Hanif Dhakiri dan Bupati Pamekasan Badrut Tamam tidak diusulkan.

Hingga saat ini, baru PAN yang sudah memastikan rekomendas­inya. Artinya, Machfud sudah mengantong­i tiga kursi. Jika ditambah PKB, jumlah dukungan parlemen yang terkumpul baru delapan kursi.

Jumlah tersebut sangat mungkin bertambah. Sebab, Gerindra yang memiliki lima kursi dikabarkan juga akan merapat. Hal itu cukup realistis mengingat nama Machfud bertengger di peringkat pertama dalam proses penjaringa­n beberapa waktu lalu. Ada lagi dua partai yang belum memberikan kepastian, tetapi sudah ada sinyal positif akan bergabung.

Secara terpisah, Machfud belum mau menanggapi terkait partai mana saja yang akan mengusungn­ya. Yang jelas, komunikasi ke semua partai terus dilakukan secara intens. Mulai tingkat DPC, DPW, sampai DPP. ”Kalau memang dikehendak­i masyarakat Surabaya, saya harus memantapka­n diri untuk maju,” jelasnya.

Salah satunya melakukan penjajakan ke partai-partai. Tidak hanya yang memiliki kursi banyak. Partai yang memiliki kursi kurang dari lima juga diajak berkomunik­asi. ”Semuanya kita rangkul untuk bersama-sama membangun Surabaya,” kata mantan Kapolda Kalimantan Selatan itu.

Sementara itu, partai-partai lain juga mendekati masa akhir penggodoka­n. Rencananya, dalam waktu dekat, PSI melaksanak­an paparan visi-misi para calon yang mendaftar. Sementara itu, PDIP, Nasdem, dan Demokrat masih menunggu agak lama. Dengan konstelasi yang ada sekarang, tampaknya calon yang berasal dari parpol hanya dua pasangan.

 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia