Angkat Isu Banjir dan Macet
SEBANYAK 12 orang mengikuti seleksi terbuka penjaringan calon wali kota Surabaya lewat PSI kemarin. Mereka mengangkat isu populer perkotaan dan menawarkan solusi.
Dwi Astutik, salah seorang kandidat, memaparkan sejumlah problem perkotaan yang masih membelit Kota Surabaya. Di antaranya, kemacetan, banjir, kesenjangan sosial, dan kesulitan UKM dalam mencari tempat untuk memasarkan produk. Dia menyatakan sudah melakukan kajian untuk mengatasi persoalan-persoalan tersebut.
Misalnya, banjir. Perempuan yang juga aktivis Muslimat Jatim itu mengakui bahwa di Surabaya sudah ada penanganan. ’’Meskipun segera surut, genangan yang beberapa jam itu kan mengganggu warga,’’ ujarnya.
Sutjipto Joe Angga, peserta lain, juga menyoroti penanganan banjir perkotaan. Pria berlatar belakang pengusaha itu mengusung solusi smart tunnel sebagai langkah solutif.
Smart tunnel, jelas dia, adalah semacam terowongan raksasa bawah tanah yang bisa mengalirkan air dalam debit besar. ’’Jadi, jangan tanggungtanggung dalam mengurus banjir,’’ tegas Sutjipto.
Menurut dia, anggaran pembuatan smart tunnel memang cukup besar. Sekitar Rp 4 triliun. Namun, mengacu pada APBD Kota Surabaya yang cukup besar, dia optimistis itu bisa dikerjakan. ’’Kan bisa dianggarkan secara multiyear agar tidak membebani APBD,’’ tambahnya.
Selain Dwi Astutik dan Sutjipto Joe Angga, 10 kandidat lain juga memberikan pemaparan kemarin. Mereka, antara lain, Zahrul Azhar alias Gus Hans, mantan juru bicara Khofifah-Emil pada Pemilihan
Gubernur (Pilgub) Jatim 2018. Nama lain yang cukup populer adalah Hariyanto, pengacara sekaligus ketua Peradi Kota Surabaya.
Ada pula Sally Azaria, dosen Universitas Kristen Petra Surabaya. Selebihnya adalah kandidat berlatar belakang pelaku usaha. Misalnya, Heri Puswanto, Ali Azhara, Gunawan, Firmansyah Ali, serta Budi Santoso. Ada pula pensiunan PNS bernama Ngatmisih dan pesulap Fendy Pratama.
PSI juga menjaring 18 calon wali kota Tangerang Selatan (Tangsel). Salah satunya adalah Siti Nur Azizah yang tidak lain merupakan putri Wakil Presiden (Wapres) KH Ma’ruf Amin. Anggota tim panelis Djayadi Hanan menegaskan, semua calon yang ikut konvensi diperlakukan setara satu sama lain.