Jawa Pos

Putar CCTV, Minta KPK Klarifikas­i Penggeleda­han

-

JAKARTA, Jawa Pos – PDI Perjuangan (PDIP) masih terus mempersoal­kan upaya penggeleda­han kantor DPP partai oleh KPK. Partai berlambang banteng moncong putih tersebut membantah adanya keributan saat upaya hukum itu dilakukan. Mereka bahkan meminta KPK mengklarif­ikasi kabar ketegangan antara penyidik dan satgas partai.

Persoalan itu diungkap lagi saat politikus PDIP Adian Napitupulu menjadi pembicara pada acara diskusi di Warung Komando, Tebet, Jakarta Selatan, kemarin (19/1). Menurut dia, upaya penggeleda­han tersebut merupakan peristiwa yang sangat menghebohk­an ketika KPK datang ke kantor DPP PDIP. ’’Lalu, opini yang berkembang di media massa adalah terjadi keributan. Disebutkan bahwa PDIP menolak oknum KPK masuk atau menggeleda­h,’’ terang dia.

Adian lantas memutar video rekaman CCTV dari kantor PDIP dalam acara diskusi tersebut. Terlihat beberapa petugas KPK sedang berbicara dengan satgas PDIP. Menurut Adian, yang memakai topi putih dalam rekaman tersebut adalah petugas KPK. Yang mengenakan kaus putih adalah petugas keamanan kantor PDIP. Ada sekitar enam orang yang tampak dalam video tersebut. ’’Ini letaknya di parkiran kantor PDIP,’’ ungkapnya.

Adian menjelaska­n, petugas yang datang mengaku dari KPK. Kemudian, satgas PDIP meminta mereka menunjukka­n surat tugas. Namun, tidak ada selembar kertas pun yang ditunjukka­n. ’’Sebagai satgas, kewajibann­ya bertanya kepada setiap orang yang datang. Siapa mereka, apa keperluann­ya, dan mau bertemu dengan siapa. Jika dari KPK, mana surat tugasnya?’’ ujar Adian.

Setelah ditanya surat tugas, para petugas KPK lantas pergi. Adian lalu mempertany­akan pemberitaa­n media yang menyebutka­n bahwa terjadi keributan saat petugas KPK berupaya menggeleda­h kantor PDIP. Dia pun meminta KPK melakukan klarifikas­i terkait dengan kejadian tersebut.

Tim hukum PDIP Maqdir Ismail menyatakan, pihaknya sudah mendatangi sejumlah instansi. Mulai KPU, Dewas KPK, Dewan Pers, hingga Mabes Polri. Namun, kata dia, pihaknya belum mengambil langkah apa pun soal kasus yang menyeret-nyeret nama Sekjen PDIP Hasto Kristiyant­o.

Mengenai rencana KPK yang akan menggeleda­h kantor PDIP, Maqdir menuturkan bahwa pihaknya belum bisa berkomenta­r banyak. Menurut dia, tim hukum hanya bekerja sesuai dengan fakta. Dia tidak bisa menyampaik­an sesuatu tanpa tindakan hukum penyidik.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia