Jawa Pos

Hadiah buat sang Mama

-

DUA final, dua gelar sudah diraih para pemain Indonesia dalam partai puncak Indonesia Masters 2020 di Istora Senayan, Jakarta, kemarin. Anthony Sinisuka Ginting tampil pada partai terakhir. Lawannya, Anders Antonsen, adalah juara edisi lalu. Mereka sama-sama on fire. Kalah di game pertama, Anthony bangkit dan merebut dua game berikutnya dengan permainan yang sangat indah. Gelar juara akhirnya menjadi milik dia setelah kemenangan 17-21, 21-15, 21-9.

Gelar pertama Anthony setelah puasa 16 bulan!

Ya, Anthony kali terakhir naik podium juara pada China Open 2018. Setelah itu, dia lima kali menembus final. Tapi, tak ada satu pun yang berbuah gelar.

’’Jujur senang. Tahun lalu lima kali final, tapi tak ada tembus satu pun. Puji Tuhan akhirnya minggu ini juara di Indonesia Masters,’’ tutur Anthony semringah. ’’Ini sangat berarti bikin saya semangat untuk mengejar ke depan. Ada Olimpiade 2020,’’ ujar pemain 23 tahun itu.

Tidak mengejutka­n kalau dia juara kemarin. Performany­a memang sangat prima. Sebaliknya, tidak seperti yang diprediksi­kan, penampilan Antonsen tidak stabil. Konsistens­i tunggal putra terbaik Denmark itu menurun drastis sejak game kedua. Kecepatan dan coverage lapangan yang biasanya sangat bagus tak lagi tampak. Frekuensi smesnya juga makin berkurang.

’’Saya kira pergerakan saya mulai tidak stabil, sedangkan permainan Anthony semakin bagus. Saya tidak mampu mempertaha­nkan penampilan terbaik saya,’’ jelas Antonsen. Memang, tampil di hadapan publik sendiri memacu konfidensi Anthony setinggi langit. Dia berani tampil agresif.

Kelincahan kaki menjadi kompensasi atas posturnya yang kalah jauh. Dia pintar mengatur stamina sehingga tidak habis meski dipakai berlarian ke segala sudut lapangan. Permainan net yang di game pertama jelek segera diperbaiki di game kedua. Pada game ketiga, ketika Antonsen sudah terkuras, dia tak lagi memberi ampun. Baik smes, drop shot, maupun netting, semua menghasilk­an poin.

Kemenangan Anthony kemarin juga terasa makin spesial berkat kehadiran sang ibu, Lucia Sriati. Setelah pengalunga­n medali, dia berfoto bersama ibunya di podium juara. ’’Mama sudah datang (dari Cimahi) dari Kamis, sudah ikut nonton. Dukung di sini sama adik,’’ tutur Anthony. ’’Ya, senang sih bisa juara. Bisa kasih hadiah buat mama yang sudah jauh-jauh ke sini,’’ lanjut pemain yang telah mengoleksi tiga gelar BWF Tour itu.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia