Pacific sang Penakluk Raksasa
BANDUNG, Jawa Pos – IBL 2020 seri Bandung menjadi salah satu momen terbaik bagi tim asal Surabaya Pacific Caesar. Mereka menjelma sebagai giant killer setelah menundukkan dua tim besar dua hari beruntun. Setelah sehari sebelumnya membabat Pelita Jaya 7461, kemarin (19/1) Pacific menundukkan tim langganan final Satria Muda Pertamina (SM) 75-73.
Ketangguhan Pacific tidak terlepas dari peforma ciamik trio pemain asing mereka. Selain Jacobo, forward Taylor Statham dan Anton Devon Waters bermain kesetanan. Jacobo tampil solid dengan membukukan doubledouble 24 poin dan 12 rebound. Sementara itu, forward Statham yang menjadi momok buat Pelita Jaya menyumbang 15 poin dan 6 rebound. Anton Devon Waters yang datang dari bangku cadangan turut mendonasikan 11 angka. Pelatih Pacific David Singleton memang menyiapkan timnya untuk laga ketat versus SM. ’’Satria Muda tim kuat dengan defense bagus. Pemain lokal mereka juga bagus,’’ kata Singleton.
Pacific begitu tangguh dalam urusan rebound. Total 52 rebound dibukukan semifinalis musim lalu tersebut. Sebanyak 36 rebound di antaranya terjadi saat Pacific menerapkan skema bertahan. Berbanding cukup jauh dengan
SM yang hanya membuat total 35 rebound sepanjang pertandingan. ’’Kami tetap solid dan bersatu walau dalam tekanan,’’ beber Jacobo yang juga kapten Pacific.
Kekuatan SM musim ini tereduksi setelah sejumlah bintang mereka memperkuat timnas di IBL kali ini. Dengan keterbatasan itu, pelatih SM Milos Pejic mengakui Pacific kini menjadi lawan yang tangguh. ’’Mereka tim bagus dan susah untuk dijaga. Kami juga kehilangan beberapa kali tembakan,’’ sebut Milos.
Persaingan IBL musim ini masih cukup ketat. Hingga seri kedua kemarin, empat tim mengemas poin sama; tujuh. Yaitu, timnas yang tergabung dalam Indonesia Patriots, Pacific Caesar, Pelita Jaya, dan Satya Wacana Salatiga.