Bersihkan Ratusan Rupang
SURABAYA, Jawa Pos – Warga Tionghoa mulai menyiapkan perayaan Tahun Baru Imlek. Salah satu yang mereka lakukan saat ini adalah membersihkan kiemsien (rupang) di kelenteng.
Aktivitas itu terlihat di Kelenteng Hong San Ko Tee. Ada sekitar 100 rupang atau patung dewa yang dibersihkan kemarin pagi (19/1). Mulai yang terbuat dari kayu hingga keramik. ’’Ini kegiatan wajib sebelum perayaan Imlek,’’ jelas Sudiman, pengurus Kelenteng Hong San Ko Tee di Jalan Cokroaminoto
Setiap rupang dibersihkan dengan cara berbeda. Bergantung bahannya. Misalnya, rupang yang terbuat dari kayu dibersihkan dengan menggunakan air teh tawar hangat. Sebab, teh dipercaya bisa menghilangkan kandungan minyak. Saat pembersihan rupang yang terbuat dari keramik, airnya bisa diberi sedikit cairan sabun.
Nah, setelah dibersihkan dari kotoran, rupang tersebut disirami bunga mawar dan melati. Penggunaan bunga melati dan mawar ini merupakan proses akulturasi budaya antara Tiongkok dan Jawa.
Menurut dia, secara spiritual orang yang membersihkan rupang juga membersihkan pribadinya. Bukan hanya rupang, semua ornamen juga dibersihkan. Sebab, dalam tradisi Imlek, semuanya harus kelihatan baru. ’’Total, ada 20 kamar dan pengurus yang ikut membersihkan rupang,’’ terangnya.
Mereka yang membersihkan juga punya ritual khusus. Salah satunya, sehari sebelum hari pembersihan, mereka dilarang memakan daging. Mereka baru diperbolehkan makan daging pada sore pasca pembersihan.
Salah seorang jemaat Kelenteng Hong San Ko Tee, Gunawan, mengungkapkan, seminggu sebelum Imlek, para dewa naik ke nirwana. ’’Saat itulah rupang harus dicuci. Sebab, rupang yang sudah dibersihkan itu akan menerima dewa,’’ ungkapnya.