Gubernur Minta Satgas Aktif Pantau Harga Sembako
GRESIK, Jawa Pos – Harga gula di pasar belakangan naik. Saat ini harga gula tembus Rp 13 ribu per kilogram. Kondisi itu membuat Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa kaget. Ketika blusukan ke Pasar Baru Gresik kemarin (19/1), dia pun menyentil kinerja satgas pangan.
’’Jawa Timur memiliki stok gula 185 ribu ton. Sementara kebutuhannya hanya 175 ribu ton. Kenapa harga di lapangan malah naik?’’ ujar gubernur yang juga ketua umum PP Muslimat itu.
Mengetahui harga gula yang naik, Khofifah meminta satgas pangan beserta komisi pengawas persaingan usaha (KPPU) rutin memantau di lapangan. Terutama soal penyebab kenaikan harga tersebut. Dia berharap jangan sampai ada pihak yang memanfaatkan keadaan dengan menimbun stok yang sebetulnya sangat mencukupi.
’’Sidak ini untuk memantau langsung kondisi di lapangan. Misalnya, kenaikan minyak goreng stoknya bagaimana. Juga, komoditas cabai yang saat ini harganya juga sangat melambung tinggi. Tapi, cabai biasanya tidak berlangsung lama karena pengaruh musim saja,’’ ujar alumnus Unair itu.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Pemkab Gresik Agus Budiono mengatakan bahwa sejauh ini ada enam bahan pokok yang harganya memang naik. Terutama harga cabai yang sudah beberapa pekan cukup tinggi. Dibandingkan pekan lalu, harga cabai naik sekitar 19 persen. Awalnya Rp 54 ribu menjadi Rp 65 ribu per kilogram.
’’Harga normal cabai sekitar Rp 30 ribu. Jadi, naik dua kali lipat lebih. Kondisi seperti ini memang karena musim,’’ jelasnya.
Begitu pula dengan harga cabai besar. Biasanya Rp 56 ribu naik menjadi Rp 63 ribu per kilogram. Melejitnya harga cabai paling dirasakan para pedagang dan pembeli. Sebab, para pembeli memilih mengurangi jumlah pembelian. ’’Biasanya beli 1 kilo, kini berkurang jadi setengah kilo atau malah seperempat kilo. Itu pun kualitas cabai saat ini tidak sebagus sebelumnya. Cabai kan tidak bertahan lama. Kami juga tidak banyak menyetok. Takutnya busuk malah rugi,’’ kata Ikhsan, salah seorang pedagang di Pasar Baru Gresik.