Pecahkan Problem Akses Ekowisata Mangrove
SURABAYA, Jawa Pos – Pesona Ekowisata Mangrove Wonorejo menarik animo pengunjung setiap akhir pekan. Turis domestik menikmati sensasi hijau dari hamparan bakau. Meski harus terjebak macet dalam perjalanan, mereka ingin tetap merasakan asyiknya berwisata ke ekowisata tersebut.
Kemacetan itu terasa saat mencapai ruas Jalan Wonorejo Timur. Jalan menyempit. Terutama depan Jalan Wonorejo Timur Nomor 163, 157, 9, dan 6. Kemacetan itu juga terlihat kemarin (19/1). Ratusan pengendara yang bertemu di titik tersebut harus berjalan pelan. Mereka saling menunggu untuk melintas. Sebagian besar memang hendak masuk ke ekowisata.
Banyak sepeda motor dan mobil dengan pelat nomor dari Surabaya. Ada juga yang dari Gresik,
Sidoarjo, dan Mojokerto.
Volume lalu lintas yang tinggi tidak hanya mengganggu kelancaran lalu lintas. Jalanan juga rusak. ’’Di sini beberapa jalan berlubang,’’ ucap Rahmat sembari menunjukkan lubang jalan berdiameter 30 cm. Beberapa rombongan bus melintas bareng saat hujan. Jalan tergenang air dan rusak.
Camat Rungkut Yanu Mardianto mengatakan, masalah kemacetan akibat jalan yang sempit belum ada solusi. Banyak rumah warga yang berdiri di kiri-kanan jalan itu. ’’Kalau dilakukan pembebasan lahan, butuh (anggaran) miliaran. Itu pun kalau warganya mau dipindahkan,’’ katanya.
Kemacetan juga paling sering terjadi karena bus melintas. Kalau hanya mobil, pengendara masih bisa berbagi jalan. ’’Tapi kalau sudah bus, kemacetan parah terjadi,’’ ungkapnya. Solusi yang bisa ditempuh saat ini ialah tidak menggunakan bus untuk menuju ke tempat wisata tersebut.
Di bagian lain, Kabid Perancangan dan Pengawasan DPUBMP Surabaya Farhan Sanjaya menyatakan akan memproses laporan kondisi jalan rusak menuju Ekowisata Mangrove Wonorejo. Ditanya soal pelebaran jalan, Farhan enggan menanggapi.