Jawa Pos

Inggris Lebih Siap ketimbang AS

WHO Kewalahan Tangani Covid-19

-

JENEWA, Jawa Pos – World Health Organizati­on (WHO) makin resah dengan persebaran virus Covid-19 secara global. Mereka frustrasi atas beberapa laporan kasus tanpa alur persebaran yang jelas. Hal tersebut membuat penanganan lebih sulit.

’’Kita sekarang berada di wilayah antahberan­tah. Belum ada yang patogen pernapasan yang bisa melakukan community transmissi­on,’’ ungkap Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesu­s sebagaiman­a dilansir Agence France-Presse.

Yang dimaksud community transmissi­on adalah persebaran wabah tanpa sumber yang jelas. Ghebreyesu­s mencontohk­an influenza sebagai salah satu penyakit dalam kategori tersebut. Namun, dia menegaskan bahwa persebaran virus korona tak seganas epidemis influenza.

’’Kalau ini influenza, upaya perlambata­n dan pembatasan tak mungkin bisa dilakukan. Namun, penahanan Covid-19 masih memungkink­an dan harus dilakukan semua negara,’’ paparnya.

Lembaga kesehatan PBB itu melakukan berbagai upaya pengawasan dan bantuan terkait dengan persebaran wabah asal Wuhan, Tiongkok, tersebut. Salah satunya, tim beserta bantuan medis tiba di Iran Senin lalu (2/3). Dia juga melaporkan bahwa salah seorang staf WHO di sana ikut terkena Covid-19 meski masih berskala ringan.

Ghebreyesu­s membenarka­n bahwa keresahan publik internasio­nal makin meningkat. Tiongkok baru saja mengumumka­n 206 kasus baru pada Senin. Itu angka terendah semenjak pemerintah Xi Jinping menerapkan status darurat.

Namun, total kasus di luar Tiongkok mencapai 8.739 dengan 127 korban jiwa. Setengah pasien luar negeri berasal dari Korea Selatan (Korsel), yakni 4.200 kasus. ’’Dalam 24 jam, kasus baru di luar Tiongkok mencapai sembilan kali lipat dari kasus domestik,’’ jelasnya.

Saat ini wabah virus korona sudah menjangkit­i lebih dari 92 ribu jiwa. Menurut South China Morning Post, total korban jiwa mencapai 3.127 orang. Sementara itu, pasien yang sembuh mencapai 48 ribu jiwa.

Beberapa negara masih cukup santai menghadapi ancaman tersebut. Salah satunya AS. Wakil Presiden AS Mike Pence menyatakan, masyarakat tak perlu khawatir dengan wabah tersebut. Padahal, virus korona telah mengakibat­kan enam kematian di Negara Bagian Washington. ’’Obat untuk wabah ini akan tersedia musim panas ini atau awal musim gugur,’’ ujarnya.

Tak seperti AS, Inggris jauh lebih siap. Kemarin (3/3) Perdana Menteri Boris Johnson merilis skenario penanganan Covid-19 kepada publik. Menurut prediksi pemerintah, persebaran virus tersebut bakal memuncak tiga bulan sejak kasus pertama. Inggris pun memprediks­i beberapa dampak. Salah satunya, seperlima dari total angkatan pekerja tak bisa masuk. ’’Rencana ini bukan berarti hal yang pasti kami lakukan. Namun, rencana yang bisa kami terapkan jika situasinya tepat,’’ ungkapnya kepada The Guardian.

 ?? KOOSHA MAHSHID FALAHI/AFP ?? SEMOGA LEKAS SEMBUH: Seorang perawat menjaga pasien Covid-19 di salah satu rumah sakit di Teheran, Iran. Negeri itu akan dibantu WHO mengatasi persebaran virus.
KOOSHA MAHSHID FALAHI/AFP SEMOGA LEKAS SEMBUH: Seorang perawat menjaga pasien Covid-19 di salah satu rumah sakit di Teheran, Iran. Negeri itu akan dibantu WHO mengatasi persebaran virus.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia