Jawa Pos

Stok Aman, Tak Perlu Menimbun

Terkait Barang Kebutuhan Pokok

-

JAKARTA, Jawa Pos – Ramadan sudah di depan mata. Kebutuhan masyarakat terhadap bahan pokok (bapok) bakal meningkat. Kemarin (3/3) Presiden Joko Widodo alias Jokowi menjamin stok pangan nasional aman. Karena itu, dia mengimbau masyarakat tidak panik.

Di Istana Merdeka, Jokowi menyatakan bahwa pemerintah sudah menerbitka­n persetujua­n impor sejumlah komoditas. Tujuannya, tentu saja, menjamin ketersedia­annya. ’’Yang justru bikin langka itu karena pembelian besar-besaran. Tindakan menimbun dan memborong itu sendiri,’’ ujarnya.

Jokowi memastikan bapok tersedia sampai hari raya. Dia sudah mengecek ke Bulog. Juga ke Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo). ’’Semuanya memberikan jaminan ketersedia­an bahan pokok dan obat-obatan,’’ lanjut pemimpin 58 tahun itu.

Hal senada disampaika­n Menko Perekonomi­an Airlangga Hartarto seusai ratas internal kemarin. Pemerintah, menurut dia, sudah berkomunik­asi dengan Aprindo. Mereka sudah menjamin ketersedia­an barang di supermarke­t. ’’Posisinya cukup tersedia, cukup aman, sehingga dibeli secukupnya saja,’’ tegasnya. Jokowi, menurut dia, juga menginstru­ksikan jaminan kelancaran distribusi barang.

Karena pemerintah sudah menjamin ketersedia­an barang, Airlangga berharap tidak sampai ada panic buying. Kendati demikian, para peritel sudah mengantisi­pasi dan memastikan pasokan barang. Pemerintah juga menggarans­i bahwa bapok akan ada.

’’Pemerintah memahami bahwa saat ini masyarakat khawatir setelah ada WNI yang dinyatakan positif terjangkit virus korona. Namun, saya imbau agar masyarakat berhati- hati dalam mengambil sikap, termasuk untuk tidak melakukan panic buying,’’ papar Menteri Perdaganga­n Agus Suparmanto.

Dia juga mengungkap­kan, ketersedia­an barang kebutuhan pokok dan barang penting (bapokting) dijamin. Sejauh ini, harganya pun stabil. Menurut Agus, panic buying justru akan menciptaka­n ketidaksei­mbangan pasokan barang. Imbasnya, harga naik. ’’Harga tentu akan kami pantau terus, bekerja sama dengan Satgas Pangan,’’ tambahnya.

Sementara itu, Perum Bulog menegaskan bahwa stok beras aman meski ada eskalasi pembelian di sejumlah tempat. Dirut Perum Bulog Budi Waseso yang akrab disapa Buwas menjamin tidak ada kelangkaan beras dan bapok lainnya. ’’Tidak usah menimbun. Tidak ada gunanya.”

Bulog akan kembali menyerap hasil panen dalam waktu dekat. Itu dilakukan karena sejumlah wilayah Indonesia akan panen beras bulan depan. Proyeksiny­a, Bulog menyerap sekitar 1,7 juta ton beras pada April nanti. ’’Sekarang 1,7 juta ton. Ya, berarti kalau dua bulan ini kita bisa menghabisk­an 500 ribu ton, sisanya 1,2 juta ton. Lantas, kita akan menyerap 1,7 juta. Berarti (stoknya) hampir 3 juta ton,’’ bebernya.

Ekonom Bank Permata Josua Pardede menyatakan, persiapan pangan menjelang Lebaran merupakan siklus tahunan yang harus dipantau pemerintah. Pada masa panen raya (Maret–April), menurut dia, stok pangan berkurang di pasaran. ’’Bulog harus proaktif.”

 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia