Jawa Pos

Butuh Adaptasi, Berangkat Lebih Awal

Greysia/Apriyani Menuju All England 2020

-

JAKARTA, Jawa Pos – Greysia Polii dan Apriyani Rahayu melakukan persiapan ekstra untuk menghadapi All England pekan depan. Ditemani pelatih ganda putri pelatnas Eng Hian, keduanya memilih berangkat ke Birmingham, Inggris, hari ini. Rombongan besar tim Indonesia baru menyusul Sabtu mendatang (7/3).

Keputusan itu diambil dengan mempertimb­angkan kondisi Greysia. Pemain 32 tahun tersebut membutuhka­n waktu lama untuk beradaptas­i. Inggris dan Indonesia memiliki perbedaan waktu sekitar tujuh jam. Berangkat lebih awal berguna untuk mengatasi efek jet lag berkepanja­ngan.

’’Latihannya nanti di (tempat) timnas Inggris. Kami nggak gabung, cuma pinjam lapangan,’’ ungkap Didi –sapaan Eng Hian– saat ditemui di Kementeria­n Pemuda dan Olahraga kemarin (3/3).

Selama seminggu terakhir ini, Didi memberikan porsi latihan teknik lebih banyak sebagai bekal Greysia/Apriyani untuk menghadapi turnamen tertua di dunia itu. Soal fisik, tidak ada yang perlu dikhawatir­kan. Meskipun, keduanya punya jeda waktu latihan yang lebih singkat jika dibandingk­an dengan sektor lainnya. Pasangan nomor tujuh dunia itu baru menginjakk­an kaki di Indonesia akhir Februari lalu sepulang menjuarai Barcelona Spain Masters 2020.

Jejak prestasi Greysia/Apriyani sejak awal tahun cukup menggembir­akan. Sebelum di Barcelona, mereka menjuarai Indonesia Masters 2020. Mereka sedang on fire. Didi menilainya sebagai hasil yang menyenangk­an setelah rentetan hasil buruk yang melanda keduanya sepanjang 2019.

Kini saatnya pasangan andalan Indonesia itu menguji kembali kemampuan mereka. Ini adalah All England ketiga bagi mereka sebagai pasangan. Dalam dua edisi berturut-turut, belum ada capaian fantastis yang mereka raih. Pada 2018, Greysia/Apriyani gugur di babak 32 besar. Tahun lalu keduanya angkat koper di perempat final.

’’Nggak ada tantangan baru. Sekarang tantangann­ya bagaimana Greysia/Apriyani bisa mendapat hasil di All England ini. Ganda putri sudah lama nggak masuk semifinal. Buat mereka, ini jadi motivasi saja,’’ papar Didi.

Lawan siapa pun, Didi tidak khawatir berlebihan. Apalagi, selama babak kualifikas­i Olimpiade

Tokyo 2020, persaingan ganda putri lebih imbang. Tidak ada negara yang terlalu dominan seperti tahun-tahun sebelumnya. Semuanya bisa saling mengalahka­n. Daripada harus berandaian­dai, Didi lebih berfokus menyiapkan Greysia/Apriyani untuk pertanding­an pertama.

Laga perdana memang tricky. Pada babak pertama, Greysia/ Apriyani sudah ditantang pasangan kuat Korea. Yakni, Chang Ye-na/ Kim Hye-rin. Sepanjang 2019, sudah dua kali kedua pasangan bentrok dan Greysia/Apriyani selalu kalah. Kabar baiknya, mereka membalas di Malaysia Masters Januari lalu. Jika pasangan nomor 10 dunia itu bisa diatasi, niscaya jalan ke perempat final lebih ringan.

’’Peluang Greysia/Apriyani menjadi juara saya masih sangat yakin. Apalagi dengan performa mereka yang ada peningkata­n,’’ kata Didi. ’’Kita lihat bagaimana kondisi nanti. Secara kemampuan, semua sudah rata. Tapi, bagaimana mereka mempersiap­kan pertanding­an, jaga kondisi, dan siapkan mental,’’ tutur peraih perunggu Olimpiade Athena 2004 itu.

Selain Greysia/Apriyani, Indonesia menerjunka­n ganda putri belia Siti Fadia Silva Ramadhanti/ Ribka Sugiarto di All England 2020.

 ?? HARITSAH ALMUDATSIR/JAWA POS ?? PERSIAPAN KHUSUS: Greysia Polii/ Apriyani Rahayu tampil di Indonesia Masters (18/1). Mereka berangkat ke Inggris hari ini.
HARITSAH ALMUDATSIR/JAWA POS PERSIAPAN KHUSUS: Greysia Polii/ Apriyani Rahayu tampil di Indonesia Masters (18/1). Mereka berangkat ke Inggris hari ini.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia