Jawa Pos

Merasakan Gejala, Warga Bisa Dijemput Ambulans

Wali Kota Risma Datangi Unair

-

PEMKOT Surabaya bekerja sama dengan Rumah Sakit Universita­s Airlangga untuk menangani persebaran korona. Wali Kota

Surabaya Tri Rismaharin­i meminta masyarakat tidak panik. Bila mengalami gejala-gejala seperti demam tinggi, batuk, nyeri kepala, dan sesak napas tapi tidak bisa datang langsung ke fasilitas kesehatan terdekat, masyarakat bisa menghubung­i CC112

Sudah ada ambulans khusus dan petugas yang terlatih untuk menanganin­ya.

”Jadi kalau ada gejala, tolong langsung periksakan,” ungkap Risma setelah mengunjung­i fasilitas Institut of Tropical Disease (ITD) Universita­s Airlangga kemarin (3/3). Pada kunjungan tersebut, Risma melihat langsung ruangan dan laboratori­um untuk pengembang­an bahan-bahan herbal bagi pengobatan. Salah satunya curcumin yang sudah diekstrak dan dijadikan kapsul. Obat tersebut digunakan untuk terapi penyakit hepatitis C yang juga disebabkan virus.

Risma menjelaska­n, pemkot sejak Januari mempersiap­kan diri dalam mengantisi­pasi dampak virus korona. Sudah ada edaran yang disebarkan ke pusat perbelanja­an, rumah sakit, puskesmas, hingga stasiun kereta api. Pemkot tidak ingin terlalu ramai mengekspos imbauan tersebut karena khawatir masyarakat panik. ”Saya sudah ’timbun’ masker sejak Januari. Cuma, yang bahaya itu kan dari tangan,” ungkap Risma.

Soal kebersihan tangan, Risma mendengar dari banyak ahli kesehatan. Dari tangan yang tidak bersih atau terkena virus, penyakit tersebut bisa menular ke mana-mana. Menyadari bahaya itu, pemkot bakal membangun tempat cuci tangan atau wastafel di berbagai sarana publik. Mulai sekolah hingga taman-taman yang ramai dikunjungi warga. ”Jadi, saya akan pasang di beberapa taman, di seluruh sekolah, di depan pintu masuk, tempat untuk cuci tangan. Jadi, kita akan siapkan itu. Mudah-mudahan bisa secepatnya,” ungkap dia.

Kepala Dinas Kesehatan Surabaya Febria Rachmanita mengungkap­kan bahwa petugas yang tergabung dalam Tim Gerak Cepat (TGC) sudah dilatih untuk menyiapkan diri menghadapi virus korona. Mereka dilatih untuk penanganan darurat karena berbagai virus tersebut.

”Semua petugas yang ditugaskan di tim TGC dan dinsos sudah dilatih terkait dengan kegawatdar­uratan. Kalau tak ikut pelatihan itu, tak bisa ikut di tim tersebut,” jelas Feni, sapaan akrab Febria Rachmanita, kemarin.

Tim dari puskesmas juga diminta untuk mendatangi warga yang baru pulang dari luar negeri. Sudah ada datadata yang diterima petugas puskesmas tersebut. Prosedur pemeriksaa­n dan pemantauan kesehatan itu tergolong wajar untuk kewaspadaa­n. Wali Kota Risma sempat meminta maaf bila ada warga yang tersinggun­g karena didatangi petugas kesehatan meski merasa tidak sakit.

Unair Layani Pemeriksaa­n Sampel Virus Korona

UNIVERSITA­S Airlangga (Unair) terus mendukung pemerintah dalam mengatasi wabah virus korona (Covid-19). Salah satunya dengan menyediaka­n layanan pemeriksaa­n pasien maupun uji sampel virus koroma melalui Lembaga Penyakit Tropik dan Rumah Sakit Universita­s Airlangga (RSUA).

Rektor Unair Moh. Nasih mengatakan, Unair saat ini sudah menyiapkan berbagai langkah untuk mengantisi­pasi terjadinya wabah virus korona. Berbagai fasilitas yang dimiliki Unair pun cukup membantu pemerintah dalam mendeteksi virus korona hingga memberikan perawatan kepada pasien.

’’Sebenarnya, yang terpenting adalah ketahanan tubuh harus kuat. Indonesia punya berbagai rempah yang biasa digunakan untuk memperkuat daya tahan tubuh. Unair juga sudah melakukan penelitian tentang rempah-rempah tersebut,’’ katanya.

Beberapa penelitian tentang rempah tersebut telah dilakukan ilmuwan Unair. Misalnya, rempah saripati dari sambiloto juga telah diakui dunia bermanfaat sebagai obat malaria. Selain itu, saat ini obat herbal dapat dijadikan referensi pencegahan virus korona dalam tubuh. Khususnya herbal yang mengandung curcumin. Fungsinya memperkuat daya tahan tubuh. ’’Bahkan, kandungan curcumin pada rempah-rempah juga dapat menangkal influenza akibat infeksi virus maupun bakteri,’’ jelasnya.

Selain itu, Unair telah menyiapkan LPT sebagai tempat yang bisa memberikan layanan deteksi virus korona dari sampel pasien suspect. Begitu juga RSUA yang memiliki fasilitas untuk menangani pasien virus korona. ’’Kami siap mendukung pemerintah dalam menangani virus korona,’’ katanya.

Kepala LPT Unair Prof Maria Lucia Inge Lusida dr MKEs PhD SpMK mengatakan, sebelumnya ada 25 sampel yang diteliti LPT Unair. Hasil seluruhnya negatif. Itu terhitung hingga per 20 Februari. Layanan pemeriksaa­n sampel virus korona sempat berhenti dan baru dibuka kembali kemarin (3/3). ’’Baru dibuka lagi hari ini (kemarin, Red). Antreannya sudah panjang,’’ katanya.

Inge menuturkan, LPT pun sangat siap dalam membantu memeriksa sampel virus korona. Sebab, alat yang digunakan untuk pemeriksaa­n dijamin akurat. Nanti LPT juga kooperatif membantu Kemenkes jika diminta data yang dibutuhkan. ’’Hasil yang kami keluarkan yakin benar. Setiap sampel yang kami periksa juga akan dilaporkan ke Kemenkes,’’ paparnya.

 ?? FRIZAL/JAWA POS ?? PANTAU FASILITAS: Rektor Universita­s Airlangga Prof Moh. Nasih (dua dari kiri) bersama Wali Kota Tri Rismaharin­i mengunjung­i Institut of Tropical Disease (ITD) Unair kemarin.
FRIZAL/JAWA POS PANTAU FASILITAS: Rektor Universita­s Airlangga Prof Moh. Nasih (dua dari kiri) bersama Wali Kota Tri Rismaharin­i mengunjung­i Institut of Tropical Disease (ITD) Unair kemarin.
 ?? FRIZAL/JAWA POS ?? SIAP TAMPUNG PASIEN: Direktur RSUA Prof Dr Nasronudin SpPD menunjukka­n fasilitas ruang isolasi rumah sakit yang dipimpinny­a.
FRIZAL/JAWA POS SIAP TAMPUNG PASIEN: Direktur RSUA Prof Dr Nasronudin SpPD menunjukka­n fasilitas ruang isolasi rumah sakit yang dipimpinny­a.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia