Bentuk Tim Satgas di Bandara Juanda
PENGAWASAN penumpang di Bandara Juanda kian diperketat. Terutama pada kedatangan penumpang dari penerbangan luar negeri. Bahkan, Angkasa Pura I membentuk satgas khusus penanganan virus korona.
Rapat darurat dilakukan para stakeholder Bandara Juanda. Mulai Angkasa Pura I, Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Surabaya, Kantor Kesehatan
Pelabuhan (KKP) Kelas I Surabaya, Lanudal Juanda, hingga pihak terkait lainnya.
Komandan Lanudal Juanda Kolonel Laut (P) Muhammad Tohir menyebutkan, ada beberapa langkah yang akan ditempuh dalam penanganan korona di Juanda. Salah satunya, membentuk tim satgas. Anggota satgas itu terdiri atas semua unsur di bandara
’’Tim ini bekerja selama jam operasional bandara,’’ katanya kemarin pagi (3/3).
Saat itu juga tim tersebut langsung bertugas. Sebab, lanjut Tohir, situasi berbeda dengan kemarin. Artinya, pengawasan harus diperketat. Tim satgas bakal ditempatkan di dekat terminal kedatangan penumpang. Termasuk berada di sekitar ruang isolasi.
Jika ada penumpang yang suhu tubuhnya naik, bisa langsung diamankan. Tentu saja sebelumnya dilakukan pemeriksaan. Setelah itu, penumpang tersebut bisa dirujuk ke RSUD dr Soetomo. Tim satgas juga disebar di area terminal 2.
Pihaknya pun sudah menyiapkan tempat parkir pesawat khusus. Bila ada pesawat evakuasi yang membawa WNI dari negara lain, tempat itu bisa menjadi persinggahan sementara. Mengingat, tidak ada yang tahu kondisi cuaca atau kendala yang dihadapi nanti seperti apa. ’’Jadi, pesawat tidak tercampur dengan lainnya,’’ terangnya.
Kepala KKP Kelas I Surabaya dr Muhammad Budi Hidayat menuturkan, pemeriksaan ketat dilakukan. Baik saat boarding maupun ketika mendarat. Bahkan, pemeriksaan dilakukan di atas pesawat. Suhu badan penumpang yang hendak turun dicek dulu. Setelah itu, sebelum menuju imigrasi, mereka harus melewati thermal scanner. Alat tersebut sangat sensitif, terlebih bagi mereka yang suhu tubuhnya tinggi. Budi menyebutkan bahwa saat ini ada tiga alat thermal scanner. Yaitu, di Terminal 2 Juanda, khususnya terminal kedatangan dan keberangkatan, serta terminal kedatangan jamaah umrah di terminal 1.
Pada bagian lain, ada kapal pesiar Viking Sun yang akan bersandar di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jumat (6/3). Kapal berbendera Norwegia itu mengangkut sekitar 1.300 orang, termasuk penumpang dan awak kapal. Mayoritas penumpang berasal dari Australia dan Inggris.
Pemkot sudah berkoordinasi dengan pemerintah pusat terkait dengan kedatangan kapal pesiar tersebut. Ada rencana untuk lebih dulu menyandarkan kapal tersebut di dekat Karang Jamuang. Bila seluruh penumpang dipastikan sehat, kapal itu baru boleh bersandar di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. ’’Begitu kalau ada yang panas atau ada gejala, kapal tidak akan jadi mendarat,’’ tegas Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
Pemkot sudah berkomunikasi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Kedubes, dan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur (Dinkes Jatim) atas kedatangan kapal tersebut. Koordinasi itu dilakukan sebagai langkah antisipasi dan pencegahan virus korona.