Cari Tempat Relokasi PKL Kalikepiting
SURABAYA, Jawa Pos – Setelah ditertibkan, para pedagang kaki lima (PKL) di Jalan Kalikepiting, Tambaksari, tetap nekat berjualan. Dari pengamatan di lapangan, sekitar 70 pedagang masih menjajakan makanan.
Camat Tambaksari Ridwan Mubarun menerangkan, penataan sedang digodok. Pada Selasa (2/3), dia sudah mengadakan hearing dengan DPRD Surabaya tentang nasib PKL. Pihak kecamatan menyampaikan solusi yang bisa digunakan. Anggota dewan juga merekomendasikan relokasi PKL.
’’Prosesnya sedang pencarian lahan aset kota. Mungkin dipindah ke area Pasar Kapas Krampung,’’ katanya kemarin (3/3). Ridwan menyatakan, para PKL sudah sepakat. Namun, berdasar kajian, lahan itu hanya bisa menampung sekitar 40 pedagang. ’’Sisanya ini yang gak tahu mau dikemanakan. Makanya, sedang mencari aset lain,’’ tuturnya.
Pihak kecamatan sudah berkali-kali menertibkan PKL. Pedagang tidak sekadar diperingatkan. Rombong mereka juga dibongkar. Menurut Ridwan, pedagang berdiri di area saluran. Ada pula yang memakan bahu jalan. ’’Saat ini masih kami beri peringatan sampai solusi ditemukan,’’ tuturnya.
Sementara itu, Ketua Komisi B DPRD Surabaya Luthfiyah menyebutkan, saat hearing, perwakilan paguyuban PKL menyatakan siap dipindah. Namun, mereka perlu penataan supaya tercipta kenyamanan dan keadilan. ’’Mayoritas PKL ini tidak tahu harus mengadu nasib ke mana. Pemkot harus memperhatikan ini juga,’’ tambahnya.
Hingga hearing selesai, belum ada solusi yang pasti. Pihaknya mengadakan rapat minggu depan. Sebab, lahan relokasi di Pasar Kapas Krampung tidak bisa menampung seluruh PKL. Di rapat selanjutnya, Luthfiyah berharap ada solusi yang ditemukan.