Jawa Pos

Masih Pertahanka­n Sistem Contraflow

-

SURABAYA, Jawa Pos – Perbaikan jalan yang ambles di ruas Greges– Tambak Langon, Asemrowo, di depan pergudanga­n nomor 61, dikeluhkan para sopir ekspedisi. Sebab, durasi pengantara­n barang semakin lama plus kegiatan bongkar muat juga tidak maksimal. Itu diungkapka­n Ketua Organda Khusus Pelabuhan Tanjung Perak Kody Lamahayu kemarin.

Dalam sehari, biasanya sopir truk bisa melakukan dua pengiriman barang antarkota, kini hanya satu kali. Sebab, lebih banyak waktu yang dihabiskan pada perjalanan menuju gudang. ”Pihak perusahaan, terutama sopir trailer, sudah pasti rugi. Menurut informasi yang didapat, setiap hari kerugian satu kendaraan sekitar Rp 500 ribu,” ujar Kody. Dalam sehari, dia menyebutka­n, ada 5.000 truk yang lewat jalan tersebut.

Kody menyayangk­an kondisi itu. Bukan karena perbaikan jalan ambles yang dilakukan PDAM Surya Sembada, melainkan lebih pada proses sosialisas­i terkait dengan aktivitas proyek. Menurut dia, proyek dilakukan secara mendadak. Sosialisas­i baru diberikan tiga hari sebelum eksekusi. Seharusnya sosialisas­i dilakukan jauh-jauh hari. Minimal satu bulan sebelum pekerjaan berjalan. ”Dengan informasi yang mendadak, banyak pihak perusahaan yang belum mengetahui adanya proyek tersebut,” ujarnya.

Menurut Kody, agar tidak ada pihak yang dirugikan, perbaikan sebaiknya berjalan saat malam setelah aktivitas bongkar muat selesai. Atau minimal saat lalu lintas tidak sepadat saat pagi hingga sore. Terutama saat siang. Itu merupakan waktu puncak aktivitas bongkar muat di lokasi tersebut.

Kasatlanta­s Polres Pelabuhan Tanjung Perak AKP Sigit Indra menyatakan, kepadatan arus lalu lintas akibat perbaikan jalan yang ambles di ruas Greges–Tambak Langon dinilai masih wajar. Meski mengalami kemacetan yang panjang, kendaraan masih bergerak. ”Bahkan, sekarang kondisinya sudah lebih baik dari sebelumnya,” katanya. Karena itu, pihaknya memutuskan untuk tidak mengubah skema pengaturan lalu lintas.

Hanya, pada Senin malam (3/3) sistem contraflow terpaksa dilakukan. Yang seharusnya hanya berjalan pukul 06.00 hingga 18.00, contraflow diperpanja­ng selama 24 jam. Sebab, banyaknya material proyek membuat satu ruas Jalan Greges harus ditutup total. Terkait hal tersebut, koordinasi terhadap PDAM telah dilakukan. ”Kami meminta setelah pekerjaan selesai, seluruh alat dan barang material bisa dipinggirk­an ke tepi jalan. Tujuannya, pengaturan lalu lintas bisa kembali normal,” ucap dia.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia