Tiga Usul Strategis tentang Pancasila
Prof Din: Jauhkan Pancasila dari Praktik Instrumentalis
SIDOARJO, Jawa Pos – Prof Din Syamsuddin mengemukakan tiga usul strategis tentang Pancasila dalam hubungan ideal antara agama dan negara. Tiga usul itu disampaikan dalam seminar pramuktamar ke-48 Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) kemarin (3/3).
Apa saja tiga usul strategis itu? Pertama, jelas Din, harus menjauhkan Pancasila dari upaya monopoli kepemilikan dan penafsiran. Pancasila harus dijauhkan dari praktik instrumentalis. Seperti menggunakan Pancasila sebagai alat untuk mengenyahkan lawan politik, untuk menguasai. Padahal, cara-caranya justru melanggar nilai-nilai Pancasila.
Kedua, mendekatkan Pancasila dan negara Pancasila dengan akar kelahirannya. Khususnya agama dan budaya. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa berpangkal pada agama. Karena itu, agama dan Pancasila setali tiga uang. Keduanya bersahabat dekat.
”Oleh karena itu, Pancasila harus didekatkan dengan agama dan agama harus didekatkan dengan Pancasila,” papar ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia tersebut. Ketiga, sebagai ideologi negara, Pancasila harus dibuktikan dengan perbuatan. ”Tidak sekadar diperkatakan,” tegas mantan ketua umum PP Muhammadiyah tersebut.
seminar kemarin merupakan satu di antara 22 seminar pramuktamar. Muktamar
akan digelar 1 sampai 5 Juli di Surakarta.
”Kami angkat seminar ini sebagai refresh kepada umat Islam. Bahwa Muhammadiyah telah merumuskan posisi dan sikap Islam tentang Indonesia,” katanya. Haedar menekankan, antara keislaman dan keindonesiaan, tidak ada yang harus dipertentangkan.
Haedar menyampaikan, Muhammadiyah menghargai sikap terbuka pemerintah tentang persebaran virus korona. ”Yang juga menjadi rujukan bagi seluruh warga. Bahwa virus korona ada dan jadi masalah yang harus diselesaikan,” katanya.
Dia berharap pemerintah betulbetul saksama dalam mencari penanganan dan preventif terhadap persebaran virus tersebut. ”Warga jangan panik berlebihan. Kita kedepankan usaha bersama agar terhindar,” katanya. Muhammadiyah dengan rumah sakitnya siap membantu, mendukung, dan menangani virus korona itu.