Jawa Pos

Bercerita lewat Lukisan Becak

-

SURABAYA, Jawa Pos – Begitu para pengunjung memasuki rumah singgah Kerjasama 59 di Jalan Barata Jaya III No 50, berbagai karya seni langsung menyambut. Mulai seni lukis, seni instalasi, hingga karya sastra dalam bentuk puisi dan geguritan. Karya-karya tersebut adalah milik Madi yang dipamerkan hingga 14 Maret mendatang.

Mengusung judul Tempo Hari, banyak cerita yang disampaika­n Madi lewat karyakarya­nya itu. Pakde Madi, begitu orangorang memanggiln­ya. Hampir semua karyanya ternyata terinspira­si dari kehidupan sehari-harinya menjadi tukang becak. ”Biasanya sambil nunggu penumpang berjam-jam, saya menulis puisi atau ngesketch,’’ ceritanya saat ditemui di tempat pamerannya kemarin (3/3).

Ada 27 karya lukis yang dipajang. Yakni, ratusan karya sketch cepat serta ratusan puisi dan geguritan. ”Itulah kenapa pameran ini ada embel-embelnya rupa-rupa. Soalnya banyak sekali rupa yang saya pamerkan,” tuturnya.

Karya lukisnya didominasi figur laki-laki dan perempuan yang tengah beraktivit­as. Tetapi, kalau diperhatik­an lagi, ternyata lebih banyak figur perempuan dan becak yang menghiasi kanvas-kanvas itu. ”Becak karena memang keseharian saya. Kalau perempuan karena manusia yang terindah di dunia,” jelasnya.

Lukisan dari pria yang juga akrab dipanggil Mahdi Betjak tersebut mempunyai ciri khas yang berbeda. Meskipun menggambar orang, dia membuatnya lebih panjang. ”Badannya dideformas­i. Dipanjang-panjangkan biar punya karakter yang berbeda,” kata pria 58 tahun itu. Misalnya, karyanya yang menggambar­kan tukang becak tengah mengayuh sebuah keluarga. ”Ini ceritanya si tukang becak sudah waktunya pulang. Tapi, ada penumpang darurat yang lagi sakit perut karena lapar. Jadi, si pembecak tetap harus mengantark­annya dengan riang hati,” ungkapnya.

Pesan yang ingin dia sampaikan dari situ sebenarnya sederhana. Menurut dia, setiap orang pasti memerlukan bantuan dan harus membantu sesama. ”Sebab, menurut saya, bagian tubuh kita terbelah jadi dua bagian. Separo memang milik kita sendiri. Separo lagi sebenarnya milik orang lain,” ujarnya. Dia mendapatka­n pemahamanp­emahaman itu setelah menjadi pembecak sejak 2004.

 ?? MARIYAMA DINA/JAWA POS ?? TEMPO HARI: Pakde Madi bersama seorang pengunjung melihat lukisan karyanya kemarin.
MARIYAMA DINA/JAWA POS TEMPO HARI: Pakde Madi bersama seorang pengunjung melihat lukisan karyanya kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia