Jawa Pos

Tuduh Berkhianat, MBS Tahan Tiga Pangeran

-

RIYADH, Jawa Pos – Penangkapa­n dan penahanan pangeran di Arab Saudi pada 2017 terulang. Putra Mahkota Pangeran Muhammad bin Salman (MBS) mengamanka­n tiga orang: Pangeran Ahmed bin Abdulaziz Al Saud, Pangeran Mohammed bin Nayef, dan Pangeran Nawaf bin Nayef.

Wall Street Journal melaporkan, tiga pangeran itu dituduh telah melakukan pengkhiana­tan

Jumat pagi (6/3) pasukan kerajaan mendatangi rumah tiga orang tersebut dengan menggunaka­n topeng dan berpakaian hitam-hitam. Selain menangkap, mereka menggeleda­h kediaman tiga pangeran senior tersebut.

Pihak kerajaan belum mengumumka­n penangkapa­n itu secara terbuka. Demikian pula alasannya. Pejabat Kedutaan Besar Saudi di Washington, AS, juga memilih tak mengeluark­an pernyataan. Namun, beberapa orang yang tak mau disebutkan namanya membenarka­n bahwa penangkapa­n itu memang terjadi.

Penahanan aktivis dan ulama bukan hal yang baru di Saudi. Namun, ketika MBS berkuasa, dia tidak pilih sasaran. Pada 2017 dia menyatakan bersih-bersih pemerintah­an dan menangkapi ratusan pangeran, keluarga kerajaan, dan pebisnis Saudi. Hotel Ritz-Carlton, Riyadh, dijadikan tempat penahanan. Mereka baru dilepas setelah bernegosia­si dan menyerahka­n sejumlah besar uang kepada pemerintah.

Para pengamat menilai bahwa penahanan kali ini dilakukan untuk menguatkan posisi MBS di Saudi.

”Ini adalah langkah yang jauh untuk meningkatk­an kekuasaann­ya dan mengirimka­n pesan kepada semua orang, termasuk keluarga kerajaan, agar tidak menentangn­ya,” ulas analis kebijakan di RAND Corporatio­n Becca Wasser seperti dikutip

Agence France-Presse.

Wasser menjelaska­n, MBS adalah orang yang berani. Selama ini dia sudah berulang-ulang menyingkir­kan penghalang jalannya. Dia juga biasa menahan, bahkan membunuh, orang-orang yang menentang rezimnya. Selama ini MBS tidak mendapat balasan atas tindakan semena-menanya.

Pangeran Ahmed dan Mohammed bin Nayef bisa dibilang sebagai rival terkuat MBS. Ahmed adalah adik kandung Raja Salman yang sempat digadang-gadang sebagai putra mahkota. Dia satusatuny­a saudara Raja Salman yang masih hidup. Ahmed bahkan pernah terang-terangan mengkritik keluarga kerajaan dan MBS di hadapan para demonstran di London, September 2018.

Namun, Ahmed juga dikenal loyal. Dia pulang ke Saudi pada Oktober tahun yang sama untuk memberikan dukungan kepada kerajaan dan menenangka­n situasi. Kala itu sedang terjadi kasus pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi dan MBS dituding sebagai dalang utamanya. Banyak bukti yang mengarah kepada MBS.

Mohammed bin Nayef adalah keponakan Raja Salman dan sempat menjadi putra mahkota. Dia hanya merasakan jabatan itu sesaat karena Raja Salman mencabut dan menyerahka­n kepada putranya sendiri, Pangeran MBS. Mohammed bin Nayef sempat dikabarkan menjadi tahanan rumah pasca menyerahka­n posisinya.

MBS menjanjika­n perubahan, perbaikan ekonomi, dan janjijanji lain kepada penduduk Saudi. Termasuk membuka peluang sektor wisata agar tidak lagi bergantung pada minyak. Namun, hal tersebut ternyata tidak berhasil. Bukannya pujian, MBS justru mendapat banyak kritik dari dunia internasio­nal.

Bukan hanya kasus pembunuhan Kashoggi yang membuat dia jadi sorotan. Tapi, juga penangkapa­n para aktivis dan perang yang merenggut banyak korban sipil di Yaman. Pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi kerap menjatuhka­n bom secara membabi buta sehingga menimbulka­n banyak korban jiwa.

Di tengah karut-marut itu, Pangeran Ahmed muncul sebagai harapan baru bagi keluarga kerajaan dan kelompok yang mengkritik pemerintah. Mereka berharap Ahmed bisa menjegal langkah MBS untuk naik takhta.

Pengamanan takhta diduga menjadi salah satu motif penangkapa­n. Sebab, saat ini Raja Salman sudah berusia lanjut. Yakni, 84 tahun. MBS agaknya tak ingin ada pangeran lain yang menjegal langkahnya sebelum suksesi dilakukan. Suksesi baru bisa terjadi jika raja meninggal atau turun takhta. Namun, para pengamat menilai itu terlalu berlebihan. Sebab, hingga kini belum ada indikasi bahwa tiga pangeran tersebut berniat menggantik­an MBS menjadi putra mahkota dan naik takhta menjadi raja.

Penahanan tiga pangeran itu terjadi di waktu yang sensitif. Saat ini pemerintah Saudi tengah menghentik­an ibadah umrah terkait virus korona. Umrah dan haji termasuk sumber penghasila­n Saudi dari nonminyak.

 ?? BANDAR AL-JALOUD / SAUDI ROYAL PALACE /AFP ?? SALMAN BIN ABDULAZIZ Raja Arab Saudi
BANDAR AL-JALOUD / SAUDI ROYAL PALACE /AFP SALMAN BIN ABDULAZIZ Raja Arab Saudi

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia