Jawa Pos

Air Kosong, Warga-RS Andalkan Tangki

Targetkan Perbaikan Tuntas Malam Ini

-

SURABAYA, Jawa Pos – Pengerjaan penambalan pipa yang bocor milik PDAM Surya Sembada di lahan proyek Masjid As Salam, Purimas, masih berlangsun­g kemarin (7/3). Petugas di lapangan sulit memperbaik­i pipa primer berdiamete­r 1 meter itu. Keterlamba­tan perbaikan pipa PDAM tersebut berdampak pada fasilitas umum dan aktivitas masyarakat sehari-hari

Kami berharap perbaikan pipa segera selesai karena kebutuhan air di rumah sakit sangat besar. Pelayanan juga harus tetap jalan.”

PROF DR NASRONUDIN SPPD Direktur RSUA

Sebelumnya, perbaikan dijadwalka­n selesai pada Jumat (6/3). Namun, pengerjaan tak kunjung rampung hingga kemarin (7/3). Dari pengamatan Jawa Pos di lapangan, para pekerja PDAM Surya Sembada bersama Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) Surabaya masih disibukkan pemasangan steel sheet pile (SSP). Jumlahnya 20 batang. Dua alat berat pun dikerahkan untuk mengeruk tanah di sekitar pipa yang bocor. Tujuannya, membuka jalan bagi air yang mengendap.

’’Selain cara itu, kami berniat menambal pipa. Istilahnya pemasangan clamp saddle,’’ kata Manajer Senior Pemelihara­an PDAM Surya Sembada Nanang Widyatmoko.

Nanang menyatakan, saat ini langkah tersebut paling memungkink­an dilakukan. Sebab, air masih mengucur deras. Padahal, sumber air dari pusat sudah dimatikan.

’’Sebenarnya ingin kami las. Namun, kondisinya masih basah. Jadi, dilakukan penambalan sementara waktu. Setelah itu langsung kami kuatkan,’’ tuturnya.

Dia menerangka­n, pengerjaan membutuhka­n waktu yang tak sebentar. PDAM pun telah menerjunka­n puluhan petugas yang lembur mulai Kamis (5/3). ’’Saya ikut menemani mereka,’’ tambahnya.

Pengerjaan yang tidak kunjung kelar tersebut juga dikeluhkan banyak warga di wilayah Surabaya Timur dan Selatan. Salah satunya Edi Wahyudin, warga Rungkut Mapan Timur. Dia mengeluh kehabisan air untuk kebutuhan sehari-hari. ’’Sampai kapan ini selesai. Soalnya, air di rumah sudah kosong,’’ kata Edi.

Edi menuturkan, persediaan air di rumah hanya cukup hingga kemarin sore. Permintaan bantuan air pun telah dilayangka­n ke PDAM Surya Sembada. ’’Sudah kami minta ke PDAM Surya Sembada agar bantuan air datang, tetapi hingga hari ini (kemarin, Red) belum ada,’’ katanya.

Bukan hanya Edi, warga lain di kampungnya pun mengeluhka­n hal yang sama. Aktivitas rumahtangg­a terganggu karena ketiadaan air. Mayoritas tandon rumah warga sudah kosong. Mereka pun berbondong-bondong menghubung­i call center PDAM Surya Sembada.

’’Karena tak kunjung datang, kami berniat membeli air sendiri. Patungan. Langsung satu tangki,’’ ungkap Edi. ’’Tadi pagi saya harus mandi di masjid dekat rumah. Masak mandi lagi di sana. Kan gak mungkin,’’ imbuhnya.

Yoyok, warga lain, juga terdampak bocornya pipa PDAM. Bahkan, dia harus membeli air galon untuk persediaan air bersih. ’’Saya berharap ada kiriman dari PDAM,’’ tutur pria 50 tahun tersebut.

Selain itu, beberapa warga terpaksa menginap di hotel karena ketersedia­an air bersih di rumah habis. Misalnya, Ryan Adi Djauhari. Dia memilih menginap di hotel agar bisa mandi serta buang air besar dan kecil. ’’Saya menginap sehari. Sepertinya harus menginap lagi. Enggak ada air itu susah,’’ ujar Ryan.

Bukan hanya warga, menipisnya stok air juga dirasakan di Rumah Sakit Universita­s Airlangga (RSUA). Direktur RSUA Prof dr Nasronudin SpPD menyatakan, air PDAM mengalir begitu kecil. Sementara itu, kebutuhan air bersih di rumah sakit sangat besar.

’’Air PDAM di rumah sakit sejak pagi tadi (kemarin, Red) mengecil. Kami mempunyai cadangan air tandon,’’ katanya.

Nasronudin menambahka­n, tim instalasi pemelihara­an sarana (IPS) di RSUA telah membeli air tangki 2 x 5.000 liter kemarin. Rencananya, rumah sakit juga menambah pembelian air empat truk tangki 5.000 liter hari ini.

’’Kami berharap perbaikan pipa segera selesai karena kebutuhan air di rumah sakit sangat besar. Pelayanan juga harus tetap jalan,’’ ujarnya.

Terkait dengan hal itu, Nanang mengatakan, saat ini PDAM sudah mengirimka­n tangki ke warga terdampak yang tersebar di Surabaya Timur dan Selatan. ’’Tapi, harus bersabar. Sebab, banyak warga yang terdampak. Jadi, tangki dikirim berurut. Sesuai dengan pesanan yang masuk ke kami,’’ tutur dia.

Nanang menerangka­n, pengerjaan akan dituntaska­n malam.

’’Harapannya begitu. Semoga bisa mencapai target,’’ katanya.

Berdasar catatan, ada 23 kawasan yang terimbas jebolnya pipa primer tersebut. Di antaranya, Menanggal, Pagesangan, Ketintang, Siwalanker­to, Jemursari, Pondok Candra, Gunung Anyar, Purimas, Rungkut Madya, Pandugo, Kedung Baruk, Semampir, Mulyosari, Mulyorejo, Kenjeran, Kedung Cowek, Tambak Wedi, Tanah Kali Kedinding, hingga Nambangan. Di wilayah-wilayah tersebut tersebar berbagai fasilitas publik dan pusat perbelanja­an serta area pendidikan.

Kini petugas diarahkan untuk mengunci pergerakan air yang saat ini masih deras. Ada tambahan 20 SSP yang dipasang PDAM. Tujuannya, mencegah tanah longsor. Sebab, tanah yang digunakan untuk pembanguna­n dua lantai gedung anyar masjid itu merupakan tanah urukan.

Pada bagian lain, Manajer Tata Usaha dan Humas PDAM Surya Sembada Adi Nugroho menerangka­n, saat ini PDAM semakin sibuk. Tangki air dikirimkan ke rumah warga tanpa henti. ’’Kami memiliki 20 armada yang bertugas di lapangan. Saat ini pengiriman dilakukan bergilir,’’ katanya.

Terkait dengan pengerjaan, Adi menjelaska­n bahwa petugas dikerahkan secara maksimal untuk memperbaik­i pipa yang bocor. ’’Kami juga meminta bantuan dari Pasuruan dan DPUBMP Surabaya untuk menuntaska­n pengerjaan ini,’’ tambahnya. Di lapangan, saat ini dua ekskavator masih bekerja. ’’Kami harus segera menuntaska­nnya. Takutnya hujan. Air makin menggenang,’’ tutur dia.

 ?? ROBERTUS RISKY/JAWA POS ?? MELESET DARI TARGET AWAL: Para pekerja dibantu alat berat dalam penambalan pipa PDAM yang bocor di Purimas kemarin.
ROBERTUS RISKY/JAWA POS MELESET DARI TARGET AWAL: Para pekerja dibantu alat berat dalam penambalan pipa PDAM yang bocor di Purimas kemarin.
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia