Jawa Pos

Adukan Bawaslu Berdasar Surat Pernyataan

-

SURABAYA, Jawa Pos – Sidang dugaan pelanggara­n kode etik oleh Dewan Kehormatan Penyelengg­ara Pemilu (DKPP) kembali dilaksanak­an di Surabaya. Lima komisioner Bawaslu Surabaya diadukan Robert Simangunso­ng dengan dugaan telah melakukan pungutan liar (pungli) kepada panwascam yang terpilih.

Tudingan itu didasarkan pada surat pernyataan Panwascam Dukuh Pakis Hansen Krisbianto­ro Pusung. Namun, dalam sidang tersebut, Hansen menegaskan bahwa dirinya menandatan­gani surat tersebut karena ditekan Robert.

Sidang yang dimulai sekitar pukul 15.00 kemarin (7/3) diadakan di Kantor Bawaslu Jawa Timur Jalan Tanggulang­in, Surabaya. Sidang tersebut menghadirk­an langsung anggota DKPP Prof Teguh Prasetyo. Dalam sidang itu, lima anggota Bawaslu Surabaya hadir. Di antaranya, M. Agil Akbar, Hadi Margo Sambodo, Usman, Hidayat, dan Yaqub Baliyya. Hadir pula perwakilan dari panwascam se-Surabaya dalam sidang yang terbuka untuk umum tersebut.

Robert mengakui bahwa dirinya menuding lima anggota Bawaslu Surabaya atas dasar pengakuan dari Hansen. Robert tidak melihat langsung. Dari cerita Hansen, dia lantas membuat narasi bahwa ada uang Rp 500 ribu yang diserahkan kepada pegawai Bawaslu Surabaya.

’’Karena Hansen menyatakan Ketua Bawaslu M. Agil, ya saya punya simpulkan begitu,’’ ujar Robert. Namun, dia mengakui memang tidak punya bukti empat komisioner lainnya sebagai penerima pungli. ’’Ya berdasar ketua saja, berarti sangat mungkin anggotanya mengetahui,’’ katanya.

Hansen menyatakan bahwa isi semua pernyataan yang dibuat tidak diketahui. Dia hanya tanda tangan tanpa mengetahui isi surat pernyataan yang dibuat. Hansen mengatakan bahwa dirinya terpaksa menandatan­gani surat tersebut. ’’Karena saya takut dan tertekan mau dilaporkan ke DKPP kalau saya menerima pungli,’’ kata Hansen yang ditemui setelah sidang.

Hansen menyebutka­n bahwa dirinya memang meminjam uang Rp 500 ribu kepada temanya bernama Rifai untuk membeli alat pemadam api. Uang tersebut sudah dikembalik­an melalui transfer Rp 200 ribu dan cash Rp 300 ribu. Sementara itu, kuitansi yang dijadikan bukti pungli oleh Robert dibuat sendiri oleh Hansen.

Di sisi lain, Ketua Bawaslu Surabaya M. Agil Akbar mengungkap­kan bahwa pihaknya memastikan tidak ada pungli kepada panwascam yang terpilih sepeser pun. Dia berharap majelis hakim DKPP bisa merehabili­tasi nama para komisioner yang telah dituding menerima pungli tersebut.

 ?? FRIZAL/JAWA POS ?? DUGAAN PUNGLI: Majelis sidang DKPP menanyai teradu kemarin.
FRIZAL/JAWA POS DUGAAN PUNGLI: Majelis sidang DKPP menanyai teradu kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia