Di Tiongkok Mulai Normal
Virus di Negara Lain Terus Menyebar
BEIJING, Jawa Pos – Usaha Tiongkok untuk menekan angka penularan virus korona akhirnya membuahkan hasil. Jumlah kasus harian terus menurun. Kemarin (9/3) hanya ada 40 penularan baru dan 22 korban meninggal. Itu menjadi yang terendah sejak Januari. Penurunan tersebut menunjukkan bahwa kebijakan isolasi yang diberlakukan pemerintah ternyata berhasil.
Aktivitas kota-kota di Negeri Panda itu berangsur normal. Beberapa sekolah mulai dibuka lagi. Para pegawai di Disney Resort juga sudah kembali bekerja. Disneytown Zone, taman, dan hotel di kompleks Disney Shanghai juga dibuka. Namun, Disneyland masih ditutup.
Hubei Airport Group meminta seluruh bandara di provinsi tersebut kembali beroperasi secara normal pada Kamis (12/3). Artinya, penerbangan bakal kembali normal. Beberapa petinggi di Bandara Tianhe, Wuhan, bahkan masuk kerja kemarin. Sejak 23 Januari, bandara itu ditutup, kecuali untuk evakuasi warga asing.
Pekan lalu pejabat senior di Tiongkok menyatakan, mereka akan secepatnya menormalkan status Hubei. Mayoritas area di provinsi tersebut menerapkan pembatasan perjalanan sehingga mau tak mau 56 juta penduduk di dalamnya hanya bisa berdiam diri di rumah. Sebanyak 11 di antara 16 rumah sakit sementara di Wuhan juga sudah ditutup pada Minggu (8/3).
Saat ini masih ada sekitar 19 ribu penduduk yang dinyatakan positif tertular Covid-19 dan dirawat. Namun, jumlah itu jauh menurun jika dibandingkan dengan data 24 Februari lalu yang mencapai 58 ribu orang. Sayangnya, negara-negara di luar Tiongkok justru mengalami hal sebaliknya. Penularan dan angka kematian terus merangkak naik.
’’Situasi tersebut bertahan secara global setidaknya hingga Juni nanti,’’ terang Dr Zhong Nanshan, ketua tim investigasi wabah Covid-19 di Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok.
Di Italia, korban jiwa terus berjatuhan. Dilansir Agence FrancePresse, pada Minggu (8/3) jumlah korban meninggal mencapai 133 orang, naik 60 persen bila dibandingkan dengan sebelumnya. Total, ada 366 orang yang sudah kehilangan nyawa. Italia menjadi negara dengan kematian akibat Covid-19 tertinggi setelah Tiongkok. Pada hari yang sama, ada 1.492 kasus baru. Total penduduk yang positif tertular kini menjadi 7.375 orang.
Karena tingginya angka penularan dan kematian tersebut, Perdana Menteri (PM) Italia Giuseppe Conte akhirnya mengambil langkah ekstrem. Seluruh sekolah, stadion, museum, kelab malam, dan tempat-tempat berkumpul lainnya di penjuru negeri ditutup. Penduduk Lombardy, Modena, Parma, Piacenza, Reggio
Emilia, Rimini, Pesaro and Urbino, Alessandria, Asti, Novara, Verbano Cusio Ossola, Vercelli, Padua, Treviso, serta Venesia harus izin lebih dulu jika akan melakukan perjalanan di dalam maupun luar negeri. Kebijakan itu berlaku hingga 3 April mendatang.
’’Pemerintah dan rakyat Italia mengambil langkah besar dan berani yang bertujuan memperlambat persebaran virus korona dan melindungi negara,’’ ujar Ketua WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus sebagaimana dikutip BBC.
Nasib Korea Selatan (Korsel) sedikit lebih baik. Kemarin ada 248 kasus baru di negara tersebut, sedikit menurun jika dibandingkan dengan sebelumnya. Jumlah yang tertular mencapai 7.382 orang. PM Korsel Chung Sye-kyun mengungkapkan bahwa negaranya masih waspada meski ada penurunan. Namun, dia berharap bisa membalik situasi secepatnya.
Penduduk yang belum terinfeksi ramai-ramai mendonorkan darah. Sejak ada penularan korona, banyak bank darah yang kekurangan stok karena penduduk jarang keluar rumah. Namun, kemarin ada insiden yang terungkap. Enam orang yang telah mendonorkan darah dalam dua pekan terakhir ternyata positif terinfeksi Covid-19. Sebagian darah yang mereka donorkan sudah ditarik. Namun, sekitar separonya sudah ditransfusikan ke sembilan orang. Belum diketahui pasien itu ikut tertular atau tidak.
Di pihak lain, Filipina menyatakan status darurat kesehatan. Terdapat 10 kasus baru di negara tersebut. Total, kini ada 20 pasien. Namun, dikhawatirkan virus itu sudah menyebar ke Manila, tetapi belum terdeteksi.