Saatnya ’’Menampar’’ Agnelli
VALENCIA, Jawa Pos – Di antara tiga wakil Italia yang tersisa di babak 16 besar Liga Champions, cuma Atalanta yang meraih kemenangan dalam first leg. Ketika Atalanta menang telak 4-1 atas Valencia CF (20/2), Napoli seri 1-1 melawan FC Barcelona (26/2) dan Juventus kalah 0-1 oleh Olympique Lyon (27/2).
Situasi itulah yang membuat La Dea –julukan Atalanta– di ambang menorehkan kembali sejarah dengan menembus perempat final Liga Champions untuk kali pertama. Sebelumnya, Alejandro ’’Papu’’ Gomez dkk berstatus debutan fase knockout. Atalanta juga diuntungkan dalam second leg di Estadio Mestalla dini hari nanti (siaran langsung Champions TV 2 pukul 03.00
lantaran dihelat tanpa penonton. Hal itu dilakukan sebagai antisipasi persebaran virus korona.
Kalau Atalanta lolos ke perempat final Liga Champions, Presiden Juventus Andrea Agnelli bisa tertampar. Pekan lalu (8/3) Agnelli kepada FT Business of Football Summit di London mempertanyakan kelayakan Atalanta di kancah Liga Champions. ’’Mereka punya akses bermain di kompetisi utama Eropa (Liga Champions) hanya setelah satu musim yang hebat,’’ kata Agnelli.
Tidak hanya menyindir Atalanta yang melakoni one season hit wonder dengan finis ketiga di Serie A musim lalu, Agnelli juga mempertanyakan status La Dea sebagai tim musafir. Seiring dengan kandang mereka, Gewiss Stadium, dianggap tidak layak oleh UEFA, Atalanta berkandang di San Siro.
Pernyataan Agnelli pun memantik reaksi Wali Kota Bergamo Giorgio Gori. Menurut Gori, sepak bola bukan milik elite tertentu. Yakni, klub berkekuatan finansial besar dan terkenal. Sepak bola juga bisa menjadi milik mereka yang bisa berprestasi di lapangan. ’’Olahraga membuat mereka yang berkeringat, berjuang keras, dan bermimpi berhak untuk mendapatkan tempat di Eropa,’’ ujar Gori.