Empat Kampung di Tembagapura Kosong
Baku Tembak KKB, Satu Babinsa Tewas
TEMBAGAPURA, Jawa Pos – Ketegangan di Mimika, Papua, berlanjut. Kelompok kriminal bersenjata (KKB) menembaki petugas keamanan yang tengah berjaga di Koramil 1710-05 Jila kemarin (9/3) pagi. Seorang prajurit TNI-AD bernama Sertu La Ongge gugur. Dia terluka di kepala.
Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Kolonel Cpl Eko Daryanto mengungkapkan, sebelum dinyatakan meninggal, Sertu La Ongge mendapat penanganan medis di RSUD Timika. ”Sertu La Ongge, salah satu Babinsa Kodim 1710/Mimika, meninggal dunia sekitar pukul 10.30 WIT,” katanya.
Serangan KKB dilaporkan terjadi sejak pukul 05.00 WIT. Arah tembakan berasal dari depan serta samping kanan pos. Saat itu, Sertu La Ongge baru selesai melaksanakan tugas siaga pagi. ”Dan hendak menunaikan ibadah salat Subuh,” terang Eko.
Serangan itu menambah rentetan aksi yang menciptakan ketakutan di masyarakat. Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw menuturkan, setidaknya 1.572 jiwa di empat kampung Kecamatan Tembagapura, Mimika, meninggalkan rumah. ”Kami meminta izin dan doa untuk menghadapi mereka (KKB),” katanya saat menemui warga yang mengungsi di halaman Gereja Rehobot, Timika, kemarin (9/3).
Pasca pengungsian yang terjadi mulai Jumat (6/3) lalu, empat kampung di Tembagapura itu yakni Kampung Opitawak, Kimbeli,
Banti 1, dan Banti 2, dalam kondisi kosong. Tak ada aktivitas di daerah yang penghuninya rata-rata bercocok tanam tersebut. Seluruhnya mengungsi.
Menghalau aksi KKB di wilayah sekitar PT Freeport itu, TNI dan polisi siap menerjunkan 5 ribu personel. Kabagpenum Divhumas Polri Kombespol Asep Adi Saputra menjelaskan bahwa dari hasil penyelidikan, diketahui memang ada upaya pendudukan sejumlah desa. ”Kami dalam masa meniadakan pendudukan,” terangnya.